jpnn.com, MAGETAN - Penyakit hepatitis A sedang mewabah di sejumlah wilayah di Jatim. Tetapi, di Magetan justru penyakit hepatitis B yang harus diwaspadai.
Sebab, sepanjang 2019, sudah ada 105 pasien hepatitis B yang dirawat di RSUD dr Sayidiman.
BACA JUGA: 3 Kiat agar tak Tertular Hepatitis A
Bupati Magetan Suprawoto yang dilapori soal kasus itu langsung mengambil sikap. Dia menyerukan gerakan hidup bersih dan sehat kepada seluruh masyarakat.
Termasuk mengimbau warga agar menjauhi tempat prostitusi dan warung remang-remang. "Kami berikan edukasi kepada warga melalui media dan tokoh-tokoh masyarakat," katanya.
BACA JUGA: Waspada, Wabah Hepatitis Sudah Menyerang Wilayah Ini
BACA JUGA : Waspada, Wabah Hepatitis Sudah Menyerang Wilayah Ini
Penyakit hepatitis disebabkan virus yang menyerang fungsi hati. Hepatitis B dapat ditularkan melalui darah atau serum (bagian cairan darah) yang mengandung virus.
BACA JUGA: Pemkab Siapkan Dana Rp 2 Miliar untuk 800 Warga Penderita Wabah Hepatitis A
Selain itu, penyakit tersebut bisa menular melalui kontak seksual, donor darah, jarum suntik yang terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi, dan transfusi darah.
Ibu hamil yang positif hepatitis B juga bisa menularkan infeksi kepada bayinya. Infeksi juga dapat ditularkan dari tato, tindik, pisau cukur, dan sikat gigi (jika ada kontaminasi dengan darah yang terinfeksi).
Sekitar 6-10 persen pasien dengan hepatitis B mengembangkan hepatitis B kronis. Infeksi tersebut berlangsung setidaknya enam bulan, bahkan bertahun-tahun.
BACA JUGA : Pemkab Siapkan Dana Rp 2 Miliar untuk 800 Warga Penderita Wabah Hepatitis A
Berdasar laporan yang masuk, ungkap Suprawoto, banyaknya kasus penderita hepatitis B itu ternyata tidak dibarengi kesadaran untuk memeriksakan diri.
Sering tidak menunjukkan gejala, para penderita baru mengetahuinya setelah muncul komplikasi. Misalnya sudah sirosis maupun kanker hati.
"Dari kondisi sekarang, belum termasuk kejadian luar biasa (KLB). Kami tidak berharap itu terjadi," ujar bupati yang akrab disapa Kang Woto tersebut.
Lantas bagaimana kasus hepatitis A? Kang Woto mengaku beruntung kasus itu tidak mewabah di Magetan.
Dia menyebutkan, sampai saat ini hanya ditemukan satu kasus hepatitis A di wilayahnya. Itu pun kasus lama. Tepatnya pada Februari lalu. (mgc/her/c9/end/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia