Sebuah LSM bernama GhostNets Australia menyatakan selama satu dekade terakhir pihaknya mengoleksi jala dan pukat harimau yang sudah rusak di sepanjang pantai utara Australia. Peralatan nelayan itu diperkirakan berasal dari Indonesia.

Banyaknya jala dan pukat harimau tersebut yang mengapung di perairan antara kedua negara ini, selain memerangkap dan mematikan binatang laut juga bisa merusak terumbu karang.

BACA JUGA: Melbourne Pertahankan Gelar Kota Paling Nyaman di Dunia

Selama ini, GhostNets Australia telah melibatkan warga pesisir pantai di utara Australia untuk membantu mengumpulkan jala dan pukat yang terbuang tersebut. Lokasi penemuan umumnya di pesisir pantai antara Cape York dan Gulf of Carpentaria.


Seekor penyu menjadi korban pukat harimau.

BACA JUGA: Peneliti Melbourne Gunakan Fotosintesis Tiruan untuk Ciptakan Bahan Bakar

 

Pendiri LSM ini, Riki Gunn, menjelaskan kini pihaknya mencari cara agar jala dan pukat tersebut tidak lagi terdampar ke pantai-pantai Australia.

BACA JUGA: Nasi Kuning, Angklung dan Tarian Papua Meriahkan HUT RI ke-70 di Melbourne

"Meneruskan upaya yang selama ini kami lakukan, yang membersihkan pantai, sudah tidak memadai lagi," kata Gunn kepada ABC.

"Sudah banyak pihak yang terlibat dalam upaya ini, namun apa yang kami perlukan sekarang adalah mengatasi sumber permasalahannya," tambahnya.

Menurut Gunn, menegakkan aturan hukum secara lokal tidak akan seefektif jika bekerja sama dengan nelayan di Indonesia.

Gunn mengatakan, jala dan pukat yang terdampar itu kebanyakan dibuang oleh para nelayan Indonesia yang berburu udang dan jenis ikan lainnya di perairan Indonesia.

Dia mengatakan, langkah pemerintah Indonesia dewasa ini dalam memberantas ilegal fishing dan pukat harimau tentu saja akan membantu mengurangi sampah-peralatan penangkap ikan tersebut.

Meski demikian, Gunn mengatakan LSM-nya akan melakukan kerjasama dengan para nelayan asal Indonesia terkait masalah ini.

"Salah satu isunya adalah, para nelayan ini sebenarnya tidak selalu mendapatkan keuntungan, kondisinya tidak selalu baik," kata Gunn.

"Kami bisa membantu meningkatkan keuntungan mereka dan pelan-pelan menyadarkan mereka mengenai pentingnya menjaga dan merawat peralatan penangkapan ikan mereka," paparnya.

Menurut Gunn, salah satu yang diharapkan dari kerjasama ini adalah adanya sistem pelaporan bagi nelayan yang kehilangan jalanya sehingga bisa kembali dan mencarinya.

GhostNets Australia sejauh ini telah melaksanakan enam kali workshop dengan para nelayan di lokasi yang dikenal sebagai sumber pukat harimau.

Gunn menjelaskan, bantuan dari Pemerintah Australia akan dipergunakan untuk membuat program pengajaran bagi para nelayan.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Video: Suasana Pengibaran Bendera Merah Putih di Melbourne

Berita Terkait