jpnn.com - MAKKAH - Informasi yang dihimpun Jawa Pos, jamaah Indonesia banyak yang kesasar di jalan Arab karena ada dua jalur untuk ke jamarat dari Mina Jadid, tempat tujuh maktab jamaah Indonesia berada.
Pertama jalur Indonesia melalui terowongan Muaisim (Terowongan Mina) 3. Jalur itu memang agak memutar dan lebih jauh sedikit daripada Jalan Arab. Karena jamaah harus naik sedikit dan melalui Wadi Mina untuk menuju Muaisim.
BACA JUGA: Nenek Jamaah Haji itu Teriak: Itu Suami Saya
Terlebih lagi tidak ada tanda ataupun penunjuk arah bahwa jamaah Indonesia harus melalui jalan itu. Hanya terdapat beberapa petugas yang mungkin kewalahan mengatur sedemikian banyaknya jamaah.
"Kami tidaK boleh memasang tanda apapun. Bendera saja dicabut. Adanya ya hanya itu (lantas menunjuk papan penanda arah yang bertuliskan huruf Arab dan Inggris)," ujar Kadaker Madinah Nasrullah Jasam ketika dikonfirmasi Jawa Pos. Itulah salah satu yang menyebabkan jamaah kesasar di Jalan Arab.
BACA JUGA: Banyak Ketua Kloter Bingung Mencari Anggotanya
Tapi ada juga jamaah yang bandel karena merasa tahu jalur lintas melewati jalan Arab lokasi berdarah yang merenggut nyawa 700 lebih jamaah tersebut.
"Kalau ketahuan petugas ya dilarang. Biar memutar sedikit tapi kan lebih aman banyak temannya," ujar penanggung jawab daerah Mina ini.
BACA JUGA: Kisah Jamaah Haji yang Selamat, Istri Menangis Melihat Banyak Mayat
Seperti yang dialami tiga orang jamaah dari Lampung dan dua jamaah dari Malang. Merekeakesasar menuju jamarat hinnga jalan Arab.
"Sekarang memang sudah sepi, tapi masih ada saja jamaah Indonesi yang melintas di jalan 204. Banyak polisi Arab yang berjaga. Mereka yang kelihatan bergerombol dibubarkan," ujar Eko Swantono, petugas PPIH yang menemukan beberapa jamaah di lokasi. (end)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bertemu Ketua DPR, Raja Arab Saudi Mohon Maaf
Redaktur : Tim Redaksi