Banyak juga ya Penderita HIV/AIDS di Kota ini

Selasa, 29 November 2022 – 21:50 WIB
Ilustrasi - Mari bersama cegah AIDS. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - PALU - Jumlah penderita HIV/AIDS di Palu, Sulawesi Tengah periode Januari-Oktober 2022 mencapai 151 kasus.

Menurut Dinas Kesehatan Kota Palu, jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibanding 2021, di mana terdapat 113 kasus.

BACA JUGA: 2 Tenaga Kesehatan Asyik Indehoi di Puskesmas, Digerebek, Lalu Dipecat

"Jadi, terjadi penambahan 38 kasus. Pada 2021 terdapat 113 kasus warga terinfeksi," ujar Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Palu, Rochmat Jasin ditemui di Palu, Selasa (29/11).

Rochmat menilai kondisi yang ada perlu disikapi dengan bijak.

BACA JUGA: Gagal Ginjal Akut di Jakarta Terus Bertambah, Tembus 172 Kasus

Menurutnya, perlu dilakukan langkah-langkah strategis pencegahan dan penanggulangan agar tidak menginfeksi orang lain.

Sebab, dampak ditimbulkan dari penyakit tersebut bila tidak ditangani dengan cepat, dapat menimbulkan kematian.

"Dinas Kesehatan Kota Palu melakukan upaya pencegahan kasus seperti ini melibatkan petugas kesehatan di masing-masing Puskesmas melalui promosi kesehatan (promkes) kepada masyarakat," ucapnya.

Menurut dia, promkes tidak cukup hanya dilakukan dalam waktu singkat, langkah tersebut harus berkesinambungan dengan melibatkan berbagai pihak.

Rochmat lebih lanjut mengatakan kasus HIV/AIDS seperti fenomena gunung es.

BACA JUGA: Kasus Gagal Ginjal Anak Terus Meningkat, Dinkes: Hanya Ada 3 Dokter Spesialis di Jakarta

Makin intensif petugas kesehatan berkolaborasi lintas sektor dan kelompok masyarakat peduli AIDS melakukan konseling maupun penelusuran, maka akan makin banyak ditemukan orang terinfeksi.

"Satu kasus ditemukan maka rantai penularannya wajib ditemukan."

"Dari satu kasus itu juga tidak menutup kemungkinan menginfeksi orang lain, sehingga perlu kecermatan penelusuran di lapangan," katanya.

Rochmat juga mengatakan salah satu penularan penyakit HIV/AIDS melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi dan tanpa menggunakan alat pengaman.

Penularannya pun sangat cepat, hingga berdampak pada menurunnya sistem kekebalan tubuh ke titik paling lemah, mengakibatkan berbagai masalah kesehatan dari tahap ringan hingga berat.

"Makin banyak kasus ditemukan, makin cepat pula dilakukan pengendalian penularan. Itu sebabnya petugas kesehatan sering mengedukasi masyarakat, karena penyakit ini berbahaya," kata Rochmat. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Orang Meninggal Dunia dari 8 Kasus Gagal Ginjal Akut di Sulsel


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler