jpnn.com, LABUAN BAJO - Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Laut menyelenggarakan Kampanye Keselamatan Pelayaran dan Peringatan Hari Maritim Sedunia (World Maritime Day) 2019 di Pelabuhan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (20/9).
Kampanye Keselamatan Pelayaran Ditjen Perhubungan Laut 2019 dilaksanakan di Pelabuhan Labuan Bajo NTT mulai 18-20 September 2019 untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keselamatan pelayaran.
BACA JUGA: Gandeng PT PP, ASDP Bangun Hotel di Kawasan Labuan Bajo
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo menjelaskan bahwa pemilihan Labuan Bajo sebagai lokasi berlangsungnya acara Kampanye Keselamatan Pelayaran dilatarbelakangi banyaknya kapal wisata yang beroperasi di wilayah tersebut.
"Karena itu perlu dilakukan sosialisasi kepada operator dan masyarakat pengguna jasa transportasi laut akan pentingnya keselamatan pelayaran," ujar Agus.
BACA JUGA: SBNP jadi Faktor Penting untuk Menunjang Keselamatan Pelayaran
Selain itu, Labuan Bajo merupakan salah satu dari 10 destinasi parwisata prioritas atau 10 Bali Baru yang menyimpan banyak daya tarik alam yang luar biasa dengan keanekaragaman destinasi wisata dan keindahan alam yang dimiliki.
"Ini membuat labuan Bajo menjadi tujuan utama wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Kalian bisa lihat sendiri seperti apa indahnya pemandangan di Labuan Bajo dan ini harus terus digaungkan supaya wisatawan banyak yang ke sini," tutur Agus.
BACA JUGA: Bandara Komodo di Labuan Bajo Akan jadi Bandara Internasional
Adapun Pelabuhan Labuan Bajo yang lokasinya terletak di Kabupaten Manggarai Barat memiliki peran dan kontribusi yang besar dalam mendukung sektor pariwisata. Bahkan ke depan, Kementerian Perhubungan berencana akan menjadikan pelabuhan Labuan Bajo sebagai pelabuhan khusus penumpang atau kapal wisata.
Agus juga mengimbau agar semua pihak dapat mendukung peningkatan keselamatan pelayaran melalui kesadaran dalam mentaati peraturan keselamatan seperti penggunaan life jacket selama berlayar.
“Ini membuktikan bahwa terciptanya keselamatan pelayaran bukan hanya milik regulator saja, tetapi juga tanggung jawab bersama termasuk operator kapal dan para penumpang,” tandas Agus.
Selain kampanye keselamatan pelayaran juga dilakukan penyerahan bantuan life jacket sebanyak 200 buah kepada Operator Kapal Tradisional, serta pemberian penghargaan kepada anggota WIMA Indonesia yang dianggap paling berperan/berjasa di dunia maritim Indonesia dalam hal ini terpilih DR. Capt. Kartini yang merupakan Nakhoda Perempuan pertama di Indonesia.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy