Banyak Kejanggalan, DPR Minta Menpora Jujur soal Hambalang

Senin, 04 Juni 2012 – 15:55 WIB
JAKARTA - Banyak kejanggalan pada proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, di Bogor, Jawa Barat. "Kalau tidak ada yang janggal, tidak mungkin Panja (Panitia Kerja) dibentuk. Logikanya sederhana saja, Panja itu dibentuk karena kita melihat ada kejanggalan, lalu dibentuklah Panja untuk mengkaji secara menyeluruh," kata anggota Panja P3S0N Hambalang DPR, Zulfadhli di Jakarta, Senin (4/6).

Dia menegaskan lagi, kalau tidak ada persoalan tidak mungkin Komisi X membentuk Panja P3S0N. "Panja itu terbentuk sebelum bangunannya amblas," tegasnya.

Dia membeberkan beberapa kejanggalan proyek Hambalang, seperti konsultan proyek baru ada bersamaan dengan pengerjaan proyek fisik Desember 2010. "Masak ada konsultan dan proyek dikerjakaan bersama-sama," katanya.

Karenanya, dia mengingatkan Menpora untuk jujur saja mengenai proses perencanaan proyek itu yang sebenarnya. "Jangan ditutup-tutupi nanti berakibat fatal," ujar Zulfadhli.

Selain itu juga, Zulfadhli membeberkan bahwa studi kelayakan yang dipakai untuk proyek tersebut adalah tahun 2004. "Masak studi kelayakan tahun 2004 dipakai untuk proyek tahun 2010. Namanya studi kelayakan itu harusnya dalam waktu dekat. Tidak bisa dong itu jadi pembenaran untuk mengerjakan proyek tersebut," jelas dia.

Bahkan, tegasnya yang membuat studi kelayakan itu hanyalah sebuah perusahaan kecil dengan akta berupa CV. Menurutnya, itu sangat aneh mengingat sebuah CV melakukan studi kelayakan untuk mega proyek.

Dia juga mengatakan DPR tidak mau kejadian robohnya Jembatan Kutai Kertanegara, di Kalimantan Timur, terulang lagi di P3S0N Hambalang. "Bayangkan kalau terjadi di Hambalang, itu nantikan diisi atlet yang tangguh-tangguh," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Periksa 9 Saksi Kasus PON di Pekanbaru

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler