jpnn.com, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyesalkan para korban begal sepeda tidak segera melapor ke kepolisian setelah kejadian.
Sebab, korban baru melaporkan adanya pembegalan setelah kejadiannya viral di media sosial.
Mantan Kapolres Tanjungpinang itu berharap agar korban segera melapor setelah kejadian sehingga, pihaknya polisi bisa mengejar pelaku begal.
"Kadang-kadang disayangkan banyak korban-korban yang tidak melaporkan. Baru setelah viral di media sosial baru mereka datang ataupun kami suruh untuk melaporkan," ungkap Yusri kepada wartawan, Senin (2/11).
Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu mengatakan telah menerima 14 laporan perihal pembegalan terhadap pesepeda.
Dari laporan itu, tim khusus begal Polda Metro Jaya berhasil mengungkap tujuh laporan.
Sebab, banyak korban tidak melaporkan ke pihak polisi atas kejadian itu.
"Contoh tanggal 17 Oktober diungkap oleh Polres Jakarta Pusat. Pelaku sudah ditangkap dengan tindakan tegas dan terukur kami lumpuhkan. Mengaku tujuh kali semuanya begal sepeda, ada yang lima kali, ada yang sepuluh kali. Kalau dihitung-hitung sudah banyak, tetapi laporan polisi baru 14 yang masuk," kata Yusri.
Yusri menegaskan polisi terus mengejar pelaku begal sepeda yang selama ini marak terjadi di Jakarta.
Di sisi lain, polisi juga terus melakukan pencegahan dengan melakukan patroli dan menempatkan aparat dari TNI, Polri, dan Dinas Perhubungan di tempat-tempat bersepeda, seperti di Jalan Sudirman, Jalan MH Thamrin, dan kawasan Monas hingga stasiun kota (Jakarta Kota).
"Ada juga petugas yang menggunakan pakaian preman untuk melakukan pemantauan. Ini preventif kami. Represifnya kami melakukan tindakan. Apapun kejadiannya akan kami lakukan yang tegas kepada pelaku semua," kata Yusri Yunus. (mcr3/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama