JAKARTA - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyayangkan kasus kaburnya para tahanan yang terus berulang. Menurutnya, hal itu sangat memalukan dan meresahkan masyarakat.
Neta menyatakan, kasus kaburnya para narapidana menunjukkan bahwa aparat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang bertugas di lembaga permasyarakat makin tidak becus bekerja. "Sikap teledor mereka sangat meresahkan publik, karena para narapidana yang kabur itu dikhawatirkan menjadi ancaman bagi keamanan ketertiban masyarakat," ujar Neta saat dihubungi, Kamis (18/7).
Menurut Neta, kasus kaburnya para narapidana seharusnya membuat Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin malu dan segera mengundurkan diri. "Jika menteri tidak mau mundur, presiden harus segera mencopotnya agar penanganan narapidan bisa lebih baik lagi," ucap Neta.
Seperti diketahui, dua belas tahanan narkoba kabur dari rumah tahanan Batam, Kepulauan Riau, kemarin. Mereka kabur setelah menganiaya dan menyandera petugas jaga.
Beberapa waktu lalu, narapidana Lapas Klas IA Tanjung Gusta, Medan, kabur setelah terjadi kericuhan, Kamis (11/7) sekitar pukul 18.00 WIB. Kericuhan bermula ketika di Lapas terjadi kerubutan kecil antara sesama penghuni Lapas.
Keributan berubah menjadi ricuh, ketika para narapidana bertindak beringan dengan melempari petugas dan membakar seisi Lapas. Petugas yang hendak melakukan pengamanan kalah dengan jumlah narapidana. Sehingga, ratusan narapidana berhasil kabur ke berbagai arah setelah merusak pintu dan melumpuhkan petugas. (gil/jpnn)
Neta menyatakan, kasus kaburnya para narapidana menunjukkan bahwa aparat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang bertugas di lembaga permasyarakat makin tidak becus bekerja. "Sikap teledor mereka sangat meresahkan publik, karena para narapidana yang kabur itu dikhawatirkan menjadi ancaman bagi keamanan ketertiban masyarakat," ujar Neta saat dihubungi, Kamis (18/7).
Menurut Neta, kasus kaburnya para narapidana seharusnya membuat Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin malu dan segera mengundurkan diri. "Jika menteri tidak mau mundur, presiden harus segera mencopotnya agar penanganan narapidan bisa lebih baik lagi," ucap Neta.
Seperti diketahui, dua belas tahanan narkoba kabur dari rumah tahanan Batam, Kepulauan Riau, kemarin. Mereka kabur setelah menganiaya dan menyandera petugas jaga.
Beberapa waktu lalu, narapidana Lapas Klas IA Tanjung Gusta, Medan, kabur setelah terjadi kericuhan, Kamis (11/7) sekitar pukul 18.00 WIB. Kericuhan bermula ketika di Lapas terjadi kerubutan kecil antara sesama penghuni Lapas.
Keributan berubah menjadi ricuh, ketika para narapidana bertindak beringan dengan melempari petugas dan membakar seisi Lapas. Petugas yang hendak melakukan pengamanan kalah dengan jumlah narapidana. Sehingga, ratusan narapidana berhasil kabur ke berbagai arah setelah merusak pintu dan melumpuhkan petugas. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana BNPP Cekak, Kawasan Perbatasan Sulit Dirombak
Redaktur : Tim Redaksi