jpnn.com, JAKARTA - Keputusan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) membatalkan penempatan 3.043 P1 masih menimbulkan duka guru honorer lulus passing grade (PG).
Awalnya mereka ditempatkan oleh Kemendikbudristek, tetapi tiba-tiba tidak ada angin dan badai, terbit pengumuman pembatalan penempatan 3.043 pada seleksi PPPK guru 2022.
BACA JUGA: Nasib 3.043 P1 PPPK Guru 2022, Penjelasan 2 Pejabat Penting, Cermati Tanggal Pengumuman
"Saya buka pengumuman Kemendikbudristek langsung kaget, karena ada tiga rekan saya masuk dalam daftar tersebut," kata Ketua forum Guru Lulus Passing Grade Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (GLPGPPPK) Kabupaten Kebumen Musbihin kepada JPNN.com, Selasa (7/3).
Sebagai ketua forum, Musbihin mengaku syok, karena sesuai pertemuan dengan bupati Kebumen, P1 diakomodasi dalam PPPK guru 2022.
BACA JUGA: Honorer Petugas Kebersihan Diusulkan Jadi PPPK, Ada Uang Lembur dan Kenaikan Upah
Dia mengungkapkan bagaimana kesedihan tiga guru P1 yang mengabdi di SMP negeri ini.
Mereka bingung kok tidak dapat penempatan, padahal sebelumnya sudah diumumkan dapat.
BACA JUGA: 3.043 Guru P1 Sebaiknya Legawa, Saatnya Kemendikbudristek Buka Formasi PPPK 2023 untuk Tendik
"Ini yang membingungkan, katanya tambah 2.100, kok malah dibatalkan 3.043 P1 ya. Kasihan ini tiga teman P1 negeri non induk," terangnya.
Untuk mencari tahu penyebab batalnya penempatan tiga guru P1 tersebut, Musbihin dan sejumlah pengurus mendampingi ke Dinas Pendidikan.
Menurut Musbihin seandainya 3.043 yang dibatalkan itu diberikan informasi penyebab hingga yang bersangkutan gagal diangkat PPPK tahun ini melalui akun masing-masing, tentu tidak senelangsa ini.
Yang bikin nelangsa, ujar Musbihin, peserta tidak dikasih tahu apa penyebabnya dibatalkan. Misalnya, di akun yang bersangkutan ditulis sebab musababnya.
Dia yakin kalau diinformasikan lewat akun masing-masing, meski berat mereka akan tetap bisa menerima.
"Yang terjadi malah langsung diumumkan dibatalkan. Kata teman-teman, sakitnya tuh di sini wong sudah dapat penempatan kok dibatalkan," cetusnya.
Dia berharap P1 yang gagal diangkat PPPK tahun ini bisa kuat menerima beban sosial. Sebab, sudah terlanjur disebut calon ASN PPPK, ternyata malah ambyar. (esy/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad