jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah membatalkan penempatan 3.043 P1 pada seleksi PPPK guru 2022.
Keputusan tersebut menurut Dendi Nurwega, perintis Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI), harus dilihat dengan kacamata global, bukan kacamata kuda.
BACA JUGA: Kabar Terbaru dari BKN soal Jadwal Pengumuman PPPK Guru, P1 sampai P4 Simpulkan Sendiri
"Saya yakin, Kemendikbudristek juga tidak sampai hati membuat guru honorer lulus PG menangis dengan keputusannya tersebut. Namun, mau enggak mau harus diumumkan demi transparansi dan keakuratan data," kata Dendi kepada JPNN.com, Senin (6/3).
Guru lulus PG yang juga P1, lanjutnya, sebaiknya menerima keputusan Kemendikbudristek itu dengan legawa.
BACA JUGA: Info Terbaru dari BKN soal Jadwal Pengumuman PPPK Guru, P1 hingga P4 Bisa Panas DinginÂ
Apa yang dilakukan Panselnas melalui Kemendikbudristek itu juga harus diapresiasi karena menunjukkan akuntabilitas kinerja pemerintah.
Jika Kemendikbudristek tidak melakukan verifikasi dan kemudian meloloskan P1 yang tidak sesuai dengan aturan main dalam PermenPAN-RB Nomor 20 Tahun 2022, sama halnya merugikan negara.
BACA JUGA: Prof Nunuk Klarifikasi Penundaan Pengumuman PPPK Guru, P1 Hingga P4 Bakal Senang
Betapa tidak, orang-orang yang tidak sesuai aturan akan menikmati hak-hak PPPK.
"Dan, itu sama saja merugikan negara yang efeknya menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)," ujarnya.
Dia menambahkan pembatalan penempatan 3.043 P1 menunjukkan Panselnas sudah bekerja keras memverifikasi data secara objektif agar terhindar dari penyimpangan.
P1 yang tidak bisa diangkat PPPK tahun ini jangan bersedih. Sebab, Kemendikbudristek memberikan kesempatan ikut seleksi PPPK 2023 yang sebentar lagi digelar.
"Dirjen GTK Kemendikbudristek Prof. Nunuk Suryani kan sudah mengatakan data P1 itu sudah dikunci di database Kemendikbudristek. P1 juga diminta ikut seleksi PPPK 2023," ujar guru PPPK di SMAN 1 Cipatujah ini.
Oleh karena itu, kata Pak Wega, sapaan akrab Dendi Nurwega, mengimbau seluruh guru P1, baik negeri maupun swasta untuk bersaing kembali di tahap selanjutnya pada seleksi PPPK 2023.
Di sisi lain, dia meminta Kemendikbudristek mengusulkan formasi PPPK 2023 untuk tenaga kependidikan (tendik) seperti tenaga administrasi sekolah.
Para honorer tenaga administrasi sekolah terus menyuarakan agar diberikan formasi PPPK 2023.
"Sudah saatnya Kemendikbudristek memperhatikan honorer tendik. Peran tenaga administrasi sekolah sangat penting," pungkas Pak Wega. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad