Otoritas kesehatan Australia tengah memantau sejumlah produk implant bokong yang sedang populer. Menyusul semakin banyaknya warga Australia yang terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit kembali untuk melakukan penggantian implant.Delapan jenis implant- yakni lima pinggul, dua bahu dan satu pergelangan kaki ini - telah diidentifikasi oleh Otoritas Produk Obat-obatan Australia sebagai implan yang memiliki tingkat pengulangan atau revisi lebih tinggi dari yang diperkirakan. Itu berarti semakin banyak pasien di Australia yang terpaksa harus kembali ke rumah sakit dan memasang implan baru. Kathy Griffiths dari Canberra harus menjalani prosedur yang menyakitkan ini untuk kedua kalinya setelah pinggulnya diganti pada tahun 2013. Pagi hari pasca menjalani operasi pertamanya, Griffiths terbangun dan mendapati tulang paha kirinya telah tidak secara sengaja rusak selama menjalani operasi - efek samping ini sering dikaitkan dengan prosedur penggantian pinggul. Meski dokternya percaya diri kalau kakinya yang patah akan sembuh, namun ada sejumlah komplikasi lain.
"Semen yang digunakan untuk memperbaiki prosthesisnya bocor dan membentuk semacam sarang disekitar lutut saya,” kata Griffiths. Kaki dan bokongnya sejak saat itu tidak pernah sembuh dengan benar, dan meski menolak untuk menjalani operasi kedua, Griffith mengaku dia tidak memiliki pilihan kecuali harus melakukannya. "Sebenarnya saya tidak ingin menjalani operasi yang menyakitkan itu lagi, saya yakin dengan dokternya dan hanya itu satu-satunya untuk kembali seperti seperti adanya dulu sebelum operasi,” katanya. Professor Richard de Steiger, anggota Australian joint registry, mengatakan seluruh prosedur medis memiliki elemen resiko harus diulang pasca pemasangan implant. Dia mengatakan sejumlah implant ada yang patah, keluar dari tempatnya, atau ada bagian dari tubuh yang mengendur dan menyebabkan pasien harus kembali menjalani perawatan di rumah sakit. "Ada banyak alasan yang menyebabkan tingkat operasi ulang ini tapi pasien tidak perlu khawatir dan implannya diangkat,” tingkat revisi ini tapi tidak ada kebutuhan bagi pasien untuk khawatir dan perlu implan dihapus. " Para ahli sangat prihatin tentang bagaimana beberapa implan pinggul dimasukkan. Dua dari implan diidentifikasi oleh TGA pada banyak kasus dimasukkan oleh ahli bedah dari bagian depan bukan dari sisi pinggul, dan ini memicu resiko yang lebih tinggi implant merekah saat dimasukkan. Pengacara malpraktik medis dari firma hukum Maurice Blackburn, Julian Schwimmer, yang mewakili pasien dalam gugatan class action terhadap implant bokong DE Puy baru-baru ini, mengatakan tingkat kinerja yang buruk dari kedua implant ini bisa memicu produk implant itu ditarik dari peredaran. "Hanya dua pekan setelah pasien menjalani operasi, kami melihat tingginya kasus pengulangan prosedur operasi dan itu bagi saya menunjukan adanya kesalahan rancangan pada produk implant bokong tersebut,” kata Schwimmer . Sementara itu pakar bedah ortopedi, Dr Munjed Al Muderis mengatakan dia meyakini masalahnya bukan hanya pada produk implant itu saja tapi juga pelatihan bagi para ahli bedah yang memasang implant tersebut. "Bukan hanya implannya, tapi juga faktor ahli bedah juga turut menjadi masalah,” katanya. Beberapa kalangan doctor mendesak adanya penyelidikan utuh mengenai berapa banyak merek implant yang disetujui untuk digunakan di Australia. Otoritas Pengawas Obat-obatan menyatakan saat ini pihaknya tengah mengkaji laporan dan keputusan untuk memantau implan bokong ini lebih dekat atau menghapus item tersebut pada daftar mereka awal tahun 2016 mendatang.
BACA JUGA: Meriahnya Pesta Kembang Api Tahun Baru 2016 di Berbagai Kawasan di Australia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Band Darwin Ini Sambut Tahun Baru dengan Adakan Pesta Tanpa Busana