Irjen Kemenag Muhammad Jasin mengakui, tidak sedikit pegawai kemenag yang memiliki rekening dengan nilai tidak wajar. Selain itu, transaksinya juga mencurigakan.
Karena itu, pihaknya bekerja sama dengan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK). "Perjanjian kerjasama dengan PPATK ini sesuai dengan kesepakatan zona integritas yang wajib dipenuhi Kemenag," jelas Jasin di Jakarta, kemarin.
Dengan keterlibatan PPATK, kata Jasin, aliran dana yang menyimpang kepada sejumlah rekening pegawai Kemenag bisa ditelusuri. "Kita akan bekerjasama menelusuri rekening-rekening pegawai kita, di mana ada beberapa kemungkinan terjadi penyimpangan yang dilakukan oknum-oknum di tubuh kementrian ini," jelasnya.
Mantan Wakil Ketua KPK itu menguraikan, pihaknya telah menemukan sejumlah nama di beberapa Direktorat Jenderal Kemenag yang diduga memiliki rekening tidak wajar. Temuan tersebut akan segera ditindak lanjuti PPATK. Nantinya, PPATK akan menelusuri sejumlah kejanggalan dalam rekening-rekening tersebut.
"Kita telusuri benar tidaknya penyimpangan terkait aliran dana tidak wajar tersebut. Misalnya background transaksi dari pengeluaran dana yang masuk ke rekening pribadi, kemudian penggunaan dana yang tidak jelas, pencairan dana ke luar negeri. Penelusuran ini kita harapkan berlangsung transparan dan akuntabel," urai Jasin.
Ketika ditanya jumlah pegawai yang terindikasi memiliki rekening tidak wajar, Jasin enggan mengungkapkan. Dia hanya menuturkan, jika jumlahnya cukup banyak.
Sampai saat ini, pihaknya sekedar menyebutkan inisial nama-nama pegawai yang diduga memiliki rekening mencurigakan. "Karena kita belum tahu, apakah benar rekening tersebut tidak wajar. Kalau sudah terbukti, pasti akan kita umumkan nama-namanya," urai Jasin.
Dia menambahkan, penelusuran rekening mencurigakan tersebut juga berlaku bagi promosi pengangkatan pejabat eselon I, II dan III. "Jika pejabat yang akan diangkat ternyata terbukti memiliki aliran dana yang menyimpang, maka pengangkatannya bisa dibatalkan," tambahnya.
Jasin menekankan, sejak dicanangkannya zona integritas di Kemenag, pihaknya terus berupaya memperbaiki pelayanan publik dan menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi. Salah satunya termasuk masalah kekayaan pegawai.
Karena itu, Jasin akan mulai menertibkan kembali pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di tubuh kementriannya. "Memang masih banyak pegawai Kemenag yang bandel dalam hal pelaporan LHKPN. Masih banyak yang tidak disiplin. Besok (hari ini, Red) akan kita umumkan siapa-siapa saja yang tergolong bandel dalam hal ini,"urainya.
Karena itu, sebagai upaya pencegahan, pihaknya akan menggelar sosialisasi ke berbagai daerah agar tidak melakukan transaksi yang dinilai mencurigakan dan menyimpang. "Kita akan melakukan pencegahan dengan sosialisasi di daerah-daerah, sehingga ke depan tidak ada lagi pegawai yang memiliki rekening mencurigakan," imbuh dia. (ken/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2012, Delapan Jaksa Dipecat
Redaktur : Tim Redaksi