jpnn.com - GUERRERO - Kelompok aktivis bernama The Other Disappeared yang berjuang mencari 43 mahasiswa hilang yang juga diduga telah dibunuh secara massal di Meksiko, telah memulai pencarian pada November tahun lalu.
Pencarian itu berlansung beberapa bulan setelah 43 mahasiswa itu diculik dan mungkin dibunuh di Iguala pada 26 September. Sejak kelompok ini mulai bekerja, telah ditemukan 129 mayat, yang diserahkan kepada pihak berwenang untuk di identifikasi.
BACA JUGA: Aktivis Mahasiswa Meksiko yang Hilang Ditemukan Tewas
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Jimenez Blanco mengatakan setelah kasus Iguala, sekitar 300 keluarga mendatanginya dan mengaku telah kehilangan sanak keluarga mereka.
"Kami telah mengatakan dari awal bahwa daerah ini adalah pemakaman," katanya pada saat itu.
BACA JUGA: PKK Tuding Turki Lindungi ISIS dengan Menyerang Kurdi
David Cienfuegos, sekretaris pemerintah negara bagian Guerrero, mengatakan kepada BBC bahwa banyak keluarga memilih diam selama beberapa dekade terakhir ini karena takut mendapat pembalasan.
"Banyak kejahatan memiliki keterkaitan dengan hilangnya orang-orang itu butuh pernyataan, agar polisi bisa mengambil tindakan. Tapi dalam beberapa dekade terakhir di Guerrero tak banyak yang berani memberikan pernyataan karena keluarga takut. Mereka takut polisi sendiri juga terlibat dalam penghilangan itu." ujar Jimenez Blanco sebelum ajal menjemputnya.
BACA JUGA: Dua Tentara Cedera, Korsel Ancam Balas Serangan Ranjau Korut
Dalam sebuah wawancara dengan Los Angeles Times, salah satu teman Miguel Jimenez Blanco, Mario Vergara, yang kakaknya hilang tahun lalu, mengatakan bahwa ia memotivasi ratusan keluarga.
"Dia mengajarkan kita bagaimana untuk mencari dan bagaimana mendorong dan setiap hari ia akan memberi kita energi untuk melanjutkan pencarian," ujar Mario Vergara. (ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Filipina Dihadiahi Tarakan dan Brunei dari Australia
Redaktur : Tim Redaksi