JAKARTA - Suksesnya deklarasi pencapresan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) di Rapimnas III, dinilai sebagai keunggulan politisi pengusaha itu dalam mengkonsolidasikan partainya. Namun jalan Ical -sapaan Aburizal- untuk menang di 2014 sudah dihadang banyak batu sandungan yang bisa menggelincirkan pencapresannya.
Pengamat ekonomi dan politik, Ichsanuddin Noorsy mengatakan bahwa batu sandungan itu sudah menebar di mana-mana dan itu akan membuat roda Gokar tergelincir. Akibatnua, pencapresan ARB yang dideklarasikan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, bakal macet di tengah jalan. "Bukan tidak mungkin, apalagi pemilu masih dua tahun lagi," kata Noorsy kepada wartawan, Senin (2/7).
Noorsy mengatakan, batu pertama yang menggembosi pencapresan Ical adalah ulah kadernya yang duduk di Komisi VIII DPR, Zulkarnaen Djabar, sebagai tersangka kasus korupsi Al Quran. Hambatan kedua adalah sejumlah kader Golkar yang terpeleset kasus suap PON Riau.
Ketiga, kasus lumpur Lapindo yang hingga kini belum tuntas. Batu sandungan keempat terkait janji Ical untuk membangun gedung DPP Golkar 25 tingkat dan menyediakan dana abadi Rp 1 triliun bagi Golkar yang hingga saat ini belum terealisasi. "Janji itu bila tidak dituruti akan menjadi iklan negatif terhadap pencapresan Ical 2014," tegas Noorsy.
Menurut Noorsy, kasus Zulkarnaen Djabar bakal berdampak negatif bagi Golkar dan pencapresan Ical. Pasalnya, munculnya kasus tersebut membuktikan kontrol partai terhadap kadernya sangat lemah.
"Kasus ini bisa menggerogoti kepercayaan erhadap Ical dan Golkar serta kepentingan Ical sendiri sebagai Ketua Umum Golkar. Apalagi ini menyangkut Al Quran yang dinilai bisa menjadi isu sensitif bagi masyarakat muslim di Indonesia‚" ujar Noorsy lagi.
Sementara itu, politisi senior Golkar Iskandar Mandji mengakui bahwa partainya sedang diintip bahaya. Menurutnya, badai politik akan beralih dari Demokrat ke Golkar dengan ditetapkannya Zulkarnaen sebagai tersangka kasus korupsi Al Quran serta diperiksanya Setya Novanto (Ketua Fraksi Golkar) dan Kahar Muzakir (Anggota Komisi X DPR dari Golkar) dalam kasus PON Riau.
"Jadi konkretnya, Golkar akan kembalai diobok-obok lewat kadernya yang tersangkut kasus hukum. Tentunya persoalan ini tidak main-main. Apalagi, dugaan korupsi Al Quran yang mengarah ke Zulkarnaen Djabar, dampaknya sangat besar dan bisa membuat citra Golkar hancur," katanya. (dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Gedung Baru KPK, Politisi PKB Salahkan Kementrian Keuangan
Redaktur : Tim Redaksi