Banyak Rahasia Negara, Tes 33 Calon Dubes Tertutup

Rabu, 16 September 2015 – 07:20 WIB
DPR RI/ JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Komisi I DPR telah merampungkan fit and proper test terhadap 18 orang dari 33 calon duta besar (Dubes) Indonesia. Mereka diuji melalui rapat tertutup dalam dua hari terakhir.

Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Tahya mengatakan, tes tersebut sengaja digelar tertutup karena dalam pembahasannya banyak mengupas masalah rahasia negara.

BACA JUGA: Gaji Guru Honorer K2 Bakal Setara UMP dan Dapat BPJS

"Prosesnya dilakukan tertutup. Tertutup karena beberapa visi misi rahasia. Rahasia dubes rahasia negara. Belum saatnya dibuka ke publik," kata Tantowi di gedung DPR Jakarta, Selasa (15/9).

Nantinya, tes tersebut akan dilakukan selama empat hari. Setiap hari ada sembolan calon yang akan diuji secara tertutup

BACA JUGA: Roem Kono Berharap Jokowi Hadir di Pelantikan DPP MKGR

Dalam prosesnya, lanjut politikus Golkar itu, Komisi I mendalami wawasan kecakapan masing-masing calon dubes. "Kami ingin kualitas kepatutan dan kepantasan," tambah Tantowi.

Tes difokuskan pada tiga hal. Salah satunya ialah wawasan politik dalam dan luar negeri. Selain itu, ada kecakapan dalam komunikasi. Semua calon harus memahami esensi diplomasi. Penilaian terakhir ialah keahlian bahasa dan pengalaman organisasi. (fat/jpnn)

BACA JUGA: Trik Sederhana Ala Rizal Ramli Amankan Tanjung Priok

Nama-nama 33 calon Dubes yang telah diusulkan presiden ke DPR:

1. Hasan Bagis ‎untuk Uni Emirat Arab

2. Safira Machrusah untuk Aljazair

3. Bambang Antarikso untuk Irak

4. Husnan Bey Fananie untuk Azerbaijan

5. Ahmad Rusdi untuk Kerajaan Thailand

6. Yuri Octavian Thamrin untuk Kerajaan Belgia dan merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa

7. Helmy Fauzi untuk Republik Mesir

8. Mayjen TNI Purn Mochammad Luthfie Wittoeng untuk Republik Bolivarian Venezuela

9. Mansyur Pangeran untuk Republik Senegal

10. I Gusti Agung Wesaka Puja untuk Kerajaan Belanda merangkap OPCW

11. Marsekal Madya TNI Purn Muhammad Basri Sidehab untuk Qatar

12. Ibnu Hadi‎ untuk Republik Sosialis Vietnam

13. Alfred Tanduk Palembangan untuk Republik Kuba

14. Wiwiek Setyawati Firman untuk Republik Finlandia

15. Iwan Suyudhie Amri untuk Republik Islam Pakistan

16. Muhammad Ibnu Said untuk Kerajaan Denmark

17. Rizal Sukma untuk Kerajaan Inggris merangkap Republik Irlandia

18. Tito Dos Santos Baptista untuk Republik Mozambique

19. Mohammad Wahid Supriyadi untuk Federasi Rusia

20. Musthofa Taufik Abdul Latif untuk Kesultanan Oman

21. Soehardjono Sastromihardjo untuk Republik Kenya

22. Marsekal Madya TNI Purn Budhy Santoso untuk Republik Panama

23. Dian Triansyah Djani untuk Perutusan Tetap PBB

24. Diennaryati Tjokrisuprihatono untuk Republik Ekuador

25. Agus Maftuh Abegebriel untuk Kerajaan Arab Saudi

26. Amelia Achmad Yani untuk Bosnia-Herzegovina

27. I Gede Ngurah Swajaya untuk Republik Singapura

28. Sri Astari Rasjid untuk Republik Bulgaria

29. R Bagas Hapsoro untuk Kerajaan Swedia

30. Octavino Alimudin untuk Republik Islam Iran

31. Antonius Agus Sriyono untuk Tahta Suci Vatican

32. Eddy Basuki untuk Republik Namibia

33. Alexander Litaay untuk Republik Kroasia.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh, Ternyata Urusan Anggaran Pengawasan Pilkada Belum Juga Rampung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler