"Saya pribadi enggak ada kepengen. Kembali pada manfaatnya, apa betul saya bermanfaat di Jabar itu. Apakah tidak ada yang lebih bagus dari saya di sana untuk membangun Jabar. Kalau ada pilih aja itu. Jangan-jangan saya ge-er sendiri," ujar Nanan di Hotel Atlet Century, Jakarta, Rabu (26/9).
"Banyak tawarannya. Banyak yang bilang Wakapolri bikin surat mundur aja, " sambungnya.
Jika dicalonkan menjadi Gubernur Jabar, Nanan ingin pihak yang mengajukan namanya dapat memastikan ia memperoleh banyak dukungan dari masyarakat Jabar.
"Pengen jadi gubernur kalau kagak ada yang milih, malu saya. Apa mereka yakin dengan saya memimpin Jabar bisa berhasil? Kan 28 juta orang yang memilih. Ada berapa juta yang milih? Kalau cuma 1 juta ya udah sebaiknya enggak usah. Yakinkan saya, kalau 25 juta yang milih baru saya nyalon," ujarnya sambil bercanda.
Ia mengimbau agar masyarakat Jabar memiliki beberapa alternatif calon yang dapat dipilih menjadi pemimpin daerah itu. Menjadi seorang gubernur, kata dia, tak mudah karena mempertanggungjawabkan apa yang menjadi keinginan masyarakat. Ia tak mau jika menjadi kepala daerah, dan dikait-kaitkan dengan kasus korupsi. Lalu bagaimana jika ia banyak mendapat dukungan sebagai gubernur Jabar?
"Yang saya bilang tadi, asal saya berguna. Kalau saya enggak berguna malah nyusahin Jabar malah ditangkap KPK. Intinya, kalau saya ngelamar jadi calon berarti saya kepengenan. Banyak tawaran, tapi belum saya jawab. Tapi kalau dipaksa untuk nyalon malah nyerah saya. " jawabnya lagi sambil tertawa.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Tak Cemas Rekaman Rapat Istana Sampai ke Timwas
Redaktur : Tim Redaksi