Banyak Tinggalkan Tugas, Wali Kota Makassar Diprotes

Kamis, 27 Desember 2012 – 04:01 WIB
MAKASSAR --Keberangkatan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, ke sejumlah daerah dalam hari kerja disoroti anggota DPRD Makassar. Ilham dinilai meninggalkan tugas utamanya sebagai wali kota.
   
Anggota Fraksi PAN DPRD Makassar, Lukman Basra, mengatakan tugas utama Ilham adalah Wali Kota Makassar sehingga tanggung jawab besarnya juga lebih banyak di Kota Makassar. Adapun kegiatan lain di luar daerah, hanya dimungkinkan jika ada kaitannya dengan Kota Makassar.
   
"Wali Kota tidak boleh meninggalkan tanggung jawab utama. Sekarang ini kapasitasnya sebagai wali kota. Posisinya sebagai calon gubernur, itu belum tugas utama," ujar Lukman di ruang kerjanya di DPRD Makassar, Rabu (26/12).
   
Anggota Komisi B ini mengatakan, kalau Ilham gagal di Makassar, maka tidak ada gunanya ia berhasil jika nanti menjadi pemimpin yang lebih tinggi. Menurutnya, kesuksesan Ilham dalam memimpin Kota Makassar akan menjadi penilaian tersendiri bagi masyarakat. Kendati ada satuan kerja perangkat daerah (SKPD), namun menurutnya, ada hal-hal yang memerlukan wali kota secara langsung.
   
Ketua Fraksi PDK DPRD Makassar, Hasanuddin Leo  menambahkan keberadaan top leader tidak bisa dipungkiri, sangat berpengaruh bagi kinerja bawahannya. Menurutnya, ada hal-hal yang tidak bisa didelegasikan kepada orang lain, utamanya yang terkait dengan pengambilan kebijakan.
   
"Kadang-kadang ada kebijakan yang tidak boleh diwakili oleh SKPD," katanya. Hasanuddin menegaskan, seharusnya ilham cuti jika ingin melakukan sosialiasi di daerah terkait pencalonannya sebagai Gubernur Sulsel.
   
Sebelumnya, Kabag Humas Pemkot Makassar, Mukhtar Tahir mengatakan kunjungan Ilham ke daerah biasanya dilakukan pada akhir pekan sehingga tidak mengganggu tugas utamanya sebagai wali kota. Selama ini, kata dia, belum ada tugas-tugas wali kota yang terbengkalai. Bahkan survei terbaru menyebutkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah kota semakin bagus. (zuk/pap)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelompok Tani Penerima Bantuan Diduga Fiktif

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler