Banyak UMKM Terselamatkan di Kala Pandemi Berkat Terhubung dengan Digitalisasi

Senin, 23 November 2020 – 09:09 WIB
Ilustrasi salah satu UMKM. Foto dok Antam

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mengajak inovator muda untuk mendukung digitalisasi UMKM lewat program Pahlawan Digital UMKM.

Seruan itu disampaikan oleh Putri Tanjung selaku Penggagas Pahlawan Digital UMKM.

BACA JUGA: Pemerintah Menyiapkan Rp123 Triliun untuk Memulihkan UMKM Terdampak Pandemi Corona

Dari proyeksi ekonomi digital yang disusun Google dan Temasek Holding, sektor ekonomi digital Indonesia terbesar di kawasan Asia Tenggara, dengan potensi ekonomi hingga 2025 nanti mencapai hampir Rp2000 Triliun.

“Awalnya, dalam situasi serba sulit seperti ini banyak UMKM yang mampu bertahan bahkan penjualannya meningkat karena terhubung dengan ekosistem digital. Namun baru 10-11 juta UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital. Di saat yang sama saya melihat banyak sekali anak muda yang hadir dengan inovasi membantu UMKM untuk go digital," ujar Putri Tanjung.

BACA JUGA: Vaksin jadi Cara Paling Efektif untuk Menurunkan Kesakitan, Kematian dan Kecacatan

Inovasi dan layanan digital yang dihadirkan para Pahlawan Digital UMKM ini, memang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan lokal yang ada di lapangan.

Berdasarkan data BPS per September 2020, kondisi yang dihadapi UMKM memang cukup menantang.

BACA JUGA: Dynabook Satellite Pro L40-G Terbukti Kokoh, Jatuh dari Ketinggian 76 cm Masih Aman

“Bahwa 45% pelaku UKM hanya mampu bertahan selama 3 bulan dalam kondisi ekonomi di masa pandemi seperti ini. Data survei Asian Development Bank (ADB) terkait dampak pandemi terhadap UMKM di Indonesia, 88% usaha mikro kehabisan kas atau tabungan.

"Dan lebih dari 60% usaha mikro kecil ini sudah mengurangi tenaga kerjanya. Karena itu sangat penting bagi usaha mikro agar diintervensi  dengan literasi keuangan," kata Fiki Satari, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM.

Kemenkop UKM sendiri memiliki strategi pengembangan digitalisasi UMKM dalam 4 tahap. Pertama adalah meningkatkan Sumber Daya Manusia dengan mempersiapkan pelaku usaha UMKM agar kapasitasnya bisa meningkat.

Kedua adalah mengintervensi perbaikan proses bisnisnya yang diturunkan ke dalam beberapa program.

Ketiga adalah perluasan akses pasar yang salah satunya juga Kemenkop UKM bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) agar pelaku UMKM bisa menjadi vendor pengadaan barang dan jasa pemerintah. Keempat adalah mengglorifikasi pahlawan lokal pelaku UMKM.

“Pahlawan lokal pelaku UMKM ini syaratnya adalah, pemantik, pemberdaya, punya brand yang kuat, dan secara keseluruhan mampu mengagregasi usaha Mikro dan Kecil untuk berlabuh ke platform digital ataupun ke pasar internasional (ekspor) nantinya," terang Fiki Satari.

Tantangan UMKM di Indonesia memang cukup beragam dan perlu untuk dicari solusi-solusi yang tepat, karena terkait dengan rasio kewirausahaan di Indonesia yang baru mencapai 3,5%.

Kondisi ini dianggap perlu untuk menciptakan kondisi kemudahan berusaha agar meningkatkan rasio tersebut.

“UMKM juga perlu langsung terhubung dengan rantai pasok industri, yang aksesnya kini baru mencapai angka 15%," imbuh Fiki Satari.

Salah satu inovator Pahlawan Digital UMKM adalah Credibook, layanan digital yang bergerak di bidang pencatatan keuangan.

Credibook masuk melalui layanan pencatatan keuangan yang fokusnya pada penyelesaian masalah kasbon (utang-piutang) yang kerap dirasakan pengusaha UMKM.

Turunan produk ini bergerak ke arah pembayaran digital, terutama pada sisi pembayaran tagihan.

"Kami juga bekerja sama dengan beberapa lembaga untuk membantu UMKM menambah pembiayaan modalnya," terang Gabriel Frans, Co-Founder dan CEO Credibook.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler