PANGALENGAN-Penyaluran Kartu Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Desa Pangalengan, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung belum dibagikan ke masyarakat. Lantaran, banyak masyarakat di wilayah tersebut belum mendapatkan kartu BLSM dan meminta jatah BLSM.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Desa Pangalengan, Tati Domo ketika ditemui dikediamannya di Desa Pangalengan, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung pada, Minggu (30/6).
Menurut Tati, karena banyaknya masyarakat yang meminta jatah BLSM, untuk sementara kartu BLSM belum bisa dibagikan. "Kita masih menunggu komitmen para Ketua RW dan Ketua RT setempat untuk mengatasinya," ungkap
Tati menjelaskan, warga di Desa Pangalengan yang berhak menerima BLSM sebanyak 1400 Kepala Keluarga (KK) dari jumlah warga Desa Pangalengan mencapai 5500 KK. Namun lanjut dia, banyak warga yang tidak berhak mendapat BLSM ikut meminta jatah BLSM dengan alasan bermacam-macam.
"Oleh karenanya, untuk sementara ini kami belum bisa membagikan kartu BLSM tersebut sekalipun warga sudah memintanya. Kemungkinan pekan depan baru akan dibagikan setelah ada kesepakatan dari semua pihak," terangnya.
Menanggapi hal tersebut, kata Tati, solusinya adalah warga yang mendapat jatah BLSM diminta keridoannya untuk mensubsidi silang pada yang tidak kebagian. Hal ini dilakukan, menurutnya, karena berkaca pada pembagian Bantuan Langsung Tunan (BLT) yang lalu, banyak masyarakat yang tak kebagian akhirnya membuat kekacauan.
"Untuk sementara ini, kami meminta keikhlasan para warga yang menerima BLSM untuk bisa berbagi pada yang lain. Kepada seluruh warga di Desa Pangalengan untuk bisa memakluminya hal tersebut," ungkapnya. (try)
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Desa Pangalengan, Tati Domo ketika ditemui dikediamannya di Desa Pangalengan, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung pada, Minggu (30/6).
Menurut Tati, karena banyaknya masyarakat yang meminta jatah BLSM, untuk sementara kartu BLSM belum bisa dibagikan. "Kita masih menunggu komitmen para Ketua RW dan Ketua RT setempat untuk mengatasinya," ungkap
Tati menjelaskan, warga di Desa Pangalengan yang berhak menerima BLSM sebanyak 1400 Kepala Keluarga (KK) dari jumlah warga Desa Pangalengan mencapai 5500 KK. Namun lanjut dia, banyak warga yang tidak berhak mendapat BLSM ikut meminta jatah BLSM dengan alasan bermacam-macam.
"Oleh karenanya, untuk sementara ini kami belum bisa membagikan kartu BLSM tersebut sekalipun warga sudah memintanya. Kemungkinan pekan depan baru akan dibagikan setelah ada kesepakatan dari semua pihak," terangnya.
Menanggapi hal tersebut, kata Tati, solusinya adalah warga yang mendapat jatah BLSM diminta keridoannya untuk mensubsidi silang pada yang tidak kebagian. Hal ini dilakukan, menurutnya, karena berkaca pada pembagian Bantuan Langsung Tunan (BLT) yang lalu, banyak masyarakat yang tak kebagian akhirnya membuat kekacauan.
"Untuk sementara ini, kami meminta keikhlasan para warga yang menerima BLSM untuk bisa berbagi pada yang lain. Kepada seluruh warga di Desa Pangalengan untuk bisa memakluminya hal tersebut," ungkapnya. (try)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mertua Mendagri Wafat di Bukittinggi
Redaktur : Tim Redaksi