Banyak Yang Bertahan di Padepokan, Bukan Hanya Loyalis Dimas Kanjeng, tapi...

Selasa, 27 September 2016 – 05:07 WIB
Dimas Kanjeng Taat Pribadi (kanan) saat ditangkap polisi dari Polda Jatim. Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

jpnn.com - SURABAYA – Beragam masalah muncul pasca tertangkapnya Kanjeng Dimas Taat Pribadi.

Selain adanya dugaan korban pembunuhan bertambah, polisi juga harus memikirkan nasib para pengikut Dimas Kanjeng yang masih bertahan di padepokannya, Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal Kecamatan Gading, Probolinggo. 

BACA JUGA: Golkar Ancam PAW Anggota Dewan yang Terima Mobil Dinas

Jumlahnya cukup banyak dan mayoritas berasal dari luar kota.

Sadar hal tersebut bisa menimbulkan masalah baru, Kapolda Jawa Timur Ijen Pol Anton Setiadji mengatakan pihaknya sudah bergerak mengatasi hal tersebut. 

BACA JUGA: Sosialisasi Tax Amnesty di Markas TNI

Salah satunya adalah memerintahkan anggota Polres Probolinggu untuk turun mengecek kondisi terkini dari padepokan itu. 

Jika memang dibutuhkan, upaya rehabilitasi terhadap para santri yang trauma dengan peristiwa tersebut akan dilakukan. 

BACA JUGA: Sayembara Beli Belalang Dianggap Solusi Tepat

''Secepatnya, nanti sore (kemarin (26/9), RED) saya bertemu Pak Gubernur untuk membahas masalah ini,'' terangnya.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur untuk menyelesaikan masalah itu. 

Terutama berkenaan dengan aliran sesat yang diajarkan oleh Dimas Kanjeng pada santrinya. 

''Ini masih kita selidiki apa memang benar ajaran Dimas Kanjeng di sana itu sesat,'' tandas Anton.

Selain itu, menurut informasi yang diperoleh hingga saat ini, masyarakat yang masih bertahan di padepokan Dimas Kanjeng tidak semata-mata loyal. 

Namun, ada juga yang berharap uangnya bisa kembali. Tentunya seperti yang dijanjikan Dimas Kanjeng, uang itu bisa kembali dengan berlipatganda.

Untuk rekonstruksi sendiri akan dilakukan secepatnya. Data berkenaan tentang kronologis pembunuhan Ismail Hidayah dan Abdul Gani sudah lengkap. 

Anton menambahkan akan ada perintah khusus untuk mendata beberapa mayat yang ditemukan tanpa identitas. 

Diduga, korban pembunuhan Dimas Kanjeng lebih dari dua orang. 

''Masih tunggu laporan, kalau memang benar akan ada penyelidikan lebih lanjut,'' paparnya. (rid) 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Makanya..Jangan Ejek Bos di Medsos, Dipecat Deh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler