jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Maksimus Ramses Lalongkoe menilai usulan sejumlah pihak yang mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Moeldoko dari jabatan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) sarat muatan politis.
Ramses menilai jabatan eksternal Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat (PD) hasil kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang tidak ada hubungannya dengan posisi suami Koesni Harningsih sebagai KSP.
BACA JUGA: Pendukung AHY Bakal Kirim Santet, Kubu Moeldoko Siap Membalas Pakai Polisi
"Saya mencermati usulan sejumlah kalangan ini sangat politis sekali. Kan urusan Moeldoko di luar tidak ada hubungannya dengan jabatannya sebagai KSP," kata Ramses dalam keterangannya, Selasa (9/3).
Menurut Dosen Universitas Mercu Buana Jakarta ini, jabatan Moeldoko tidak ada bedanya dengan posisi sejumlah menteri yang merangkap pimpinan partai politik.
BACA JUGA: Reaksi Jokowi Didesak Amien Rais Cs soal Kasus 6 Laskar FPI
Ketika mereka mengurus partai, katanya, itu tidak ada hubungan dengan jabatan sebagai menteri. Hal serupa juga terjadi pada Moeldoko.
Ramses justru mempertanyakan pihak-pihak yang mengusulkan pemberhentian Moeldoko dari KSP, mengapa tidak mengajukan hal yang sama pada menteri lain yang merangkap ketum partai politik.
BACA JUGA: Ruhut Sitompul: Nasi Sudah Menjadi Bubur
"Saya justru mempertanyakan mereka-mereka yang mendesak presiden itu, jangan-jangan ada kepentingan politik di balik itu," ucap Ramses.
Ramses berharap presiden tidak menggubris berbagai desakan yang menurutnya kurang masuk akal, dan justru akan memicu perdebatan publik secara luas.(gir/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang