Bapak Kerja TPS, Anak Dicabuli Tukang Sol Sepatu di Rumah

Senin, 07 April 2014 – 21:57 WIB

jpnn.com - BATAM -- Je, pria 40 an tahun mendadak panik siang tadi (7/4) sekitar pukul 13.00 WIB. Je yang sedang sibuk membangun tempat pemungutun suara (TPS) di ruli Seraya Atas mendadak naik darah mendengar tangisan Bunga anaknya yang masih berusia enam tahun.

Tangisan sang bungsu dari empat bersaudara itu bukan tak beralasan. Di ruli tempat tinggalnya Bunga mengaku mendapat perlakuan tidak senonoh yang dilakukan oleh Nana, 43 salah satu tukang sol sepatu keliling.

BACA JUGA: Dosen UB Tarakan Ancam Mogok Mengajar

Je dan warga sekitar terperangah dengan pengakuan polos Bunga. Bunga mengatakan, kalau dia baru saja di suruh pegang kemaluan Nana. Nana, warga Baloi Kolam juga menggesekan kemaluannya di perut sang bocah.

“Anak saya nangis dan teriak, tapi dia terus maksa megang burungnya,” ujar Je yang membuat pengaduan ke Mapolresta Barelang.

BACA JUGA: Wartawan Jadi Korban Geng Motor Makassar

“Anak saya tadinya sama saya, mamanya pergi kerja, karena saya kerja TPS, dia main di rumah temannya,” terang Je lagi.

Cerita Je, Bunga memang sedang sendirian di rumah. Karena diundang untuk bangun TPS, Je meninggalkan Bunga bermain bersama teman-teman sekompleknya. Namun siang tadi, Bunga yang sudah bosan bermain memilih menonton televisi sendiri di rumah.

BACA JUGA: Hayati Misteri Paskah Melalui Kain Kafan

Saat Bunga sendiri itu mendadak datang Nana. “Dia bilang ke anak saya, mau tangkap ayam di belakang rumah,” ujarnya.

Karena suasana sepi, Bunga yang termakan bujuk rayuannya, Nana mulai menjalankan aksi bejatnya. Bunga disuruh memegang kemaluannya. Tidak disitu saja, kemaluannya juga digesekan ke perut bocah enam tahun itu. Setelah puas dengan aksi bejatnya itu, Nana membiarkan Bunga pergi sambil menangis.

“Setelah itu dia (Nana) berusaha kabur,” ujar Je.

Je yang menyadari kejadian itu bersama warga langsung mengepung pintu keluar komplek pemukiman itu. Alhasil tak berapa lama, Nana ditemukan warga tengah bersembunyi.

“Warga mau main hakim sendiri, tapi saya yang hadang agar jangan diapa-apain biar serahkan ke polisi. Adik saya sampai berantem dengan tetangga karena menghadang warga yang mau pukul orang itu (pelaku),” kata Je.

Pelaku yang ditangkap itu kemudian dibawa ke Mapolresta, keluarga Je juga membuat laporan resmi setelah menjalani visum. (eja)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditinggal Libur, Brankas Isi Rp 900 Juta Lenyap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler