jpnn.com - SANGATTA – SA benar-benar sinting. Sebagai bapak, pria 45 tahun itu seharusnya menjadi kepala keluarga yang layak dicontoh. Namun, tindakan SA justru malah sebaliknya.
Dia nekat memerkosa sang anak kandung Ratu (bukan nama sebenarnya). Yang lebih miris, SA berbuat tak senonoh pada remaja 14 tahun tersebut sejak 2012 silam.
BACA JUGA: Bandara ini Kembali Ditutup Pengoperasiannya
Setiap menjalankan aksinya, SAselalu mengancam akan mengusir Ratu jika menolak atau menceritakan ke orang lain. Mulanya Ratu menurut saja. Ratu pasrah tubuhnya dinikmati ayahnya.
Namun, karena sudah tak tahan, Ratu buka mulut dan menceritakan kejadian yang dialaminya ke sang ibu MT (29). MT yang kaget lantas bertanya pada SA. Bukannya mendapat jawaban jujur, MT malah dihajar SA.
BACA JUGA: KPPU Endus Modus Monopoli Patra Niaga
Dia dibanting dan diinjak. SA yang sudah emosi karena aksinya terbongkar juga membanting tubuh MT di aspal jalanan sekitar rumah mereka di Jalan Poros Sangatta-Bengalon, Desa Singa Gembara, Kutai Timur (Kutim).
Akibat kejadian itu, MT babak belur. Kepalanya bahkan sampai berdarah-darah. Mulanya MT masih diam. Namun perilaku SA makin ganas. MT kerap dihajar dan Ratu pun tetap digauli.
BACA JUGA: Mau Berlari di Jalur Menantang? Ayo Ikut Bromo Marathon 2016
Puncaknya MT pun mengajak Ratu mengadukan kejadian yang mereka alami ke Polres Kutim, Minggu (14/8) lalu. Polisi langsung bergerak cepat mencari SA. Namun, SA tahu MT dan Ratu meelapor ke polisi. Dia akhirnya menghilang.
Kapolres Kutim AKBP Rino Eko mengatakan, saat ini laporan MT dan Ratu sudah ditangani.
“Yang sudah pasti kami proses dalam kasus ini yakni unsur kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami istri pelaku (MT). Sementara untuk laporan tindak pidana pencabulan yang dialami anak pelaku (Ratu, Red), masih sedang kita lakukan penyelidikan. Saksi-saksi terkait sudah kita mintai keterangan,” kata Rino, Selasa (30/8) kemarin. (jn/rin/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyidik KPK Turun ke Desa-desa? Ah, Ternyata
Redaktur : Tim Redaksi