Bapak Tewas Dimassa, Anak Jadi Begal dan Bernasib Sama...

Selasa, 19 April 2016 – 10:33 WIB
Ilustrasi. FOTO: dok/JAWA POS GROUP

jpnn.com - TETESAN darah memenuhi instalasi kamar jenazah di RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan. Kondisi serupa terlihat di instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit pelat merah itu dini hari kemarin (18/4) saat mobil patroli polisi datang dengan mengangkut Imron, salah seorang pelaku begal.

Kedatangan Imron langsung menarik perhatian para pengunjung di rumah sakit Pemkot Pasuruan tersebut.Tak sedikit warga Rejoso yang meluncur ke rumah sakit untuk melihat Imron.

BACA JUGA: Malam Berdarah, Begal dan Korban Sama-sama Tewas

Di IGD, Imron langsung mendapat penanganan medis. Pria yang dadanya dipenuhi tato itu hanya bisa tergeletak meskipun tidak sampai meraung kesakitan. Akibat dipukuli massa, wajah Imron bengap. 

Luka memar memenuhi bagian perut dan badannya. Hidungnya tak berhenti berdarah sehingga menyibukkan tim medis. Telinganya juga sobek. ’Kami belum tahu luka berat yang dialami pasien ini (Imron). Sepertinya gegar otak ringan,” ujar seorang perawat.

BACA JUGA: Kepala Kampung Tewas, 3 Peleton Polisi Turun Tangan

Meski terbujur di atas dragbar, rupanya, Imron masih sadar. Saat ditemui Jawa Pos Radar Bromo, Imron mengungkapkan, malam itu dirinya dan tiga kawannya hendak membegal. 

’’Saya (beraksi) sama Adhi, Hasbi, dan Andre (pelaku yang kabur, Red). Kami nggandol (menumpang) pikap. Korban melawan, lalu kami bacok,” cerita Imron sambil terbata-bata.

BACA JUGA: Menegangkan! Polisi Diserang Pakai Parang dan Batu, Pistol Dirampas

Imron hanya menyebutkan, dirinya dan kawan-kawan berasal dari Desa Ngantungan. Keempat pelaku juga akrab karena sama-sama berusia muda.

Ada kejadian saat Imron dirawat di IGD RSUD dr R. Soedarsono. Saat itu ada seorang warga Desa Ngantungan, desa asal Imron, yang berobat di IGD. Warga yang tak diketahui namanya tersebut terkejut saat melihat Imron. 

’’Behh, mak Imron,” ujarnya sembari menutup mulut dengan jari.

Warga yang meminta namanya dirahasiakan itu menyatakan, Imron memang punya track record buruk di desa. Dia sering berulah. Selain tak lulus sekolah, Imron suka mabuk-mabukan.

Saat nama pelaku lainnya disebutkan, dia menyatakan, Hasbi (pelaku begal yang tewas) juga punya reputasi buruk. “Kalau tidak salah, bapaknya mati dihajar massa di Sidoarjo (karena kasus yang sama, Red). Ternyata, anaknya juga jadi maling,” tuturnya lantas pamit pulang.

Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota AKP Riyanto mengungkapkan, pelaku berjumlah enam orang. 

’’Tiga orang berhasil dibekuk dengan dua di antaranya tewas. Tiga pelaku lain kabur. Tetapi, masih kami dalami,” ujarnya saat ditemui di IGD RSUD dr R. Soedarsono kemarin.

Riyanto belum bisa memastikan apakah komplotan tersebut adalah pelaku profesional. Namun, dia membenarkan bahwa rata-rata pelaku berusia muda. (fun/mie/c5/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga... Penyanyi Cantik Ini Ketahuan Simpan Sabu di Kemaluan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler