jpnn.com - PASURUAN – Malam mencekam terjadi di Dusun Kasuran, Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Minggu malam (17/4). Empat kawanan begal membacok seorang korbannya hingga tewas. Tak lama kemudian dua pelaku juga ikut tewas.
Ya, kedua pelaku meregang nyawa setelah berhasil ditangkap warga dan dihajar.
BACA JUGA: Kepala Kampung Tewas, 3 Peleton Polisi Turun Tangan
Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bromo, pembegalan tersebut dilakukan empat pelaku. Para pelaku berasal dari Kecamatan Pasrepan. Mereka adalah Adhi, 18; Imron, 22; Hasbi, 18 dan Andre.
Mereka merupakan warga Desa Ngantungan, Kecamatan Pasrepan. Sayang, nama terakhir kabur.
BACA JUGA: Menegangkan! Polisi Diserang Pakai Parang dan Batu, Pistol Dirampas
Empat pelaku tersebut memang sudah merencanakan aksi mereka. Lokasi yang diincar adalah ka- wasan Rejoso, tepatnya jalur Pasuruan–Probolinggo.
Keempatnya menggandol pikap untuk menuju lokasi. Saat itu mereka sudah ’’sangu” senjata tajam.
BACA JUGA: Astaga... Penyanyi Cantik Ini Ketahuan Simpan Sabu di Kemaluan
Begitu tiba di lokasi kejadian, mereka turun dari mobil bak terbuka tersebut. Nah, saat itulah mereka memilih dua pengendara motor Yamaha Vixion bernopol N 3905 TAI sebagai korban.
Motor tersebut dikendarai Tohir, 45, warga Desa Manikrejo, Rejoso. Sementara itu, di belakang Tohir, ada Mukhlison, 30, warga Desa Pateguran, Rejoso.
Sekitar pukul 20.00, keduanya melintas di Jalan Raya Rejoso. Saat melintas di jalan raya Dusun Kasuran, Rejoso Lor, tepatnya di depan jembatan timbang Rejoso, tersebut, kedua korban tiba-tiba dicegat empat pelaku. Para pelaku menyuruh kedua korban untuk mematikan mesin motor.
Terkejut, Tohir langsung menghentikan motor. Dia juga merobohkan motornya dan mencabut kunci kontak. Saat itulah para pelaku mendekat dan mengancam Tohir serta Mukhlison. Bersamaan dengan itu, mereka meminta korban untuk menyerahkan motor.
Merasa kalah jumlah, Mukhlison kabur. Para pelaku berupaya mengejar.
Sementara itu, Tohir melawan. Akibatnya, lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai tenaga proyek itu dikeroyok kawanan pelaku.
Tohir pun menjadi bulan-bulanan. Dia dibacok di bagian kepala dan leher. Akibatnya, nyawa Tohir melayang di lokasi kejadian. Aksi tersebut akhirnya diketahui warga yang kebetulan mendengar teriakan Mukhlison.
Tanpa dikomando, warga berbondong-bondong keluar rumah. Mereka membawa senjata seadanya. Ada yang membawa kayu, parang, pisau dapur, sampai senapan angin.
Ketika warga tahu Tohir sudah tewas, emosi massa kian memuncak. Pelaku yang pertama ditangkap warga bernama Adhi. Pemuda itu ditangkap saat hendak kabur ke
timur. Spontan, dia menjadi bulan-bulanan warga.
Adhi mengalami luka parah. Adhi lalu ditelanjangi dan kembali menjadi sansak hidup. Aksi warga yang main hakim tersebut terdengar polisi.
Petugas Polsek Rejoso pun menuju TKP. Polisi yang datang dengan mobil patroli mengamankan Adhi. Polisi mengeluarkan tembakan peringatan. Massa tak menggubris.
Massa menarik Adhi yang sudah bercucuran darah dari dalam mobil polisi. Adhi kembali dipukul beramai-ramai. Sembari diseret, wajah Adhi yang penuh luka tersebut dipentungi hingga tulang tengkoraknya remuk.
Warga menemukan Hasbi yang tengah bersembunyi di parit depan sebuah pondok pesantren. Hasbi pun menjadi bulan-bulanan massa hingga tewas.
Pencarian warga terhadap pelaku kembali membuahkan hasil. Sebab, tak berselang lama, Imron ditemukan. Dia juga bersembunyi di parit kala itu. Lelaki tersebut menjadi sasaran amuk warga.
Untung, saat Imron dimassa, polisi lebih sigap. Jumlah polisi yang datang ke lokasi lebih banyak. Sebab, seluruh jajaran Polres Pasuruan Kota dikerahkan.
Alhasil, Imron yang sudah nyonyor itu diamankan. ’’Jangan dimassa, kami selesaikan dengan hukum,” teriak salah seorang petugas polisi.
Imron akhirnya berhasil dinaikkan ke mobil patroli dan dibawa ke Polsek Rejoso. (fun/ mie/c5/ano)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beraksi 2 Tahun, Ketangkap, Curanmor Dihadiahi Peluru
Redaktur : Tim Redaksi