SURABAYA - Orang tua harus lebih berhati-hati mengawasi anak-anaknya saat bermain. Bisa jadi, si buah hati menjadi korban pencabulan. Misalnya yang dialami seorang anak berusia sepuluh tahun yang tinggal di Jalan Tanah Merah Sayur ini. Bocah itu, sebut saja Nana, menjadi korban pencabulan tetangganya sendiri, Suyatno, 49.
Peristiwa tersebut bermula saat Suyatno mengajak Nana berkeliling kampung dengan sepeda motor. Tapi, bapak tiga anak itu meminta Nana duduk di depan. Alasannya, dia akan mengajari Nana mengendarai sepeda motor. Nana menurut saja dengan bujukan Suyatno itu.
Namun, kondisi tersebut dimanfaatkan laki-laki yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan itu untuk berbuat tak senonoh. Tangan kanannya memang memegangi setir, tapi tangan kirinya meraba beberapa bagian tubuh Nana. "Saya bilang ini ya yang masih ngompolan," kata Suyatno di Mapolsek Kenjeran kemarin (17/2).
Lantaran merasa kesakitan, bocah yang masih lugu tersebut mengadu kepada ibunya. Dia pun menceritakan dengan terus terang perbuatan tak senonoh yang dilakukan Suyatno. Ibu Nana lantas melaporkan kejadian itu ke Polsek Kenjeran. "Kami baru menjemput tersangka seminggu setelah kejadian," kata Kanitreskrim Polsek Kenjeran AKP Yudo Hariyono kemarin.
Yudo menuturkan, kasus pencabulan tersebut harus ditangani lebih hati-hati. Sebab, korban yang masih berusia sepuluh tahun itu kadang mengungkapkan kesaksian yang berbeda. Karena itu, dia pun memeriksa beberapa saksi dan menunggu hasil visum. Dia juga meminta orang tua Nana membuat surat pernyataan dengan tulisan tangan tentang kejadian tersebut.
Dari pemeriksaan itu, ternyata Suyatno tak hanya melakukan pencabulan kepada Nana. Ada satu korban lagi yang juga masih bocah berusia sepuluh tahun. Anak tersebut juga masih tetangga pelaku.
"Korban yang kedua ini memang belum melapor secara tertulis. Tapi, orang tuanya memang membenarkan," terang Yudo. (jun/c9/tom)
Peristiwa tersebut bermula saat Suyatno mengajak Nana berkeliling kampung dengan sepeda motor. Tapi, bapak tiga anak itu meminta Nana duduk di depan. Alasannya, dia akan mengajari Nana mengendarai sepeda motor. Nana menurut saja dengan bujukan Suyatno itu.
Namun, kondisi tersebut dimanfaatkan laki-laki yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan itu untuk berbuat tak senonoh. Tangan kanannya memang memegangi setir, tapi tangan kirinya meraba beberapa bagian tubuh Nana. "Saya bilang ini ya yang masih ngompolan," kata Suyatno di Mapolsek Kenjeran kemarin (17/2).
Lantaran merasa kesakitan, bocah yang masih lugu tersebut mengadu kepada ibunya. Dia pun menceritakan dengan terus terang perbuatan tak senonoh yang dilakukan Suyatno. Ibu Nana lantas melaporkan kejadian itu ke Polsek Kenjeran. "Kami baru menjemput tersangka seminggu setelah kejadian," kata Kanitreskrim Polsek Kenjeran AKP Yudo Hariyono kemarin.
Yudo menuturkan, kasus pencabulan tersebut harus ditangani lebih hati-hati. Sebab, korban yang masih berusia sepuluh tahun itu kadang mengungkapkan kesaksian yang berbeda. Karena itu, dia pun memeriksa beberapa saksi dan menunggu hasil visum. Dia juga meminta orang tua Nana membuat surat pernyataan dengan tulisan tangan tentang kejadian tersebut.
Dari pemeriksaan itu, ternyata Suyatno tak hanya melakukan pencabulan kepada Nana. Ada satu korban lagi yang juga masih bocah berusia sepuluh tahun. Anak tersebut juga masih tetangga pelaku.
"Korban yang kedua ini memang belum melapor secara tertulis. Tapi, orang tuanya memang membenarkan," terang Yudo. (jun/c9/tom)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bunuh Suami Demi Muluskan Perselingkuhan
Redaktur : Tim Redaksi