Bapanas dan MUI Berkolaborasi Menguatkan Tata Kelola Sistem Pangan

Selasa, 06 Februari 2024 – 20:31 WIB
Badan Pangan Nasional dan Majelis Ulama Indonesia bersinergi tata kelola sistem pangan. Foto: source for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Badan Pangan Nasional/National Foof Agency (Bapanas/NFA) menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat tata kelola penyelenggaraan pangan.

Sinergi tidak terbatas melibatkan lembaga pemerintah, para pakar di bidang pangan, kalangan akademisi, dan pelaku usaha saja, tetapi juga melibatkan dimensi keagamaan.

BACA JUGA: Kepala Bapanas Berikan Bukti Pemerintah Selalu Jaga Keseimbangan Semua Lini Rantai Pasok

Bapanas pun bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menciptakan keberlanjutan sistem pangan nasional yang inklusif.

“Kolaborasi antara NFA dan MUI ini mencakup pertukaran dan pemanfaatan data, informasi, sosialisasi, pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang ketahanan pangan, yang dituangkan dalam kesepahaman bersama dan selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan perjanjian kerja sama," kata Plt. Sekretaris Utama NFA jelas Sarwo Edhy.

BACA JUGA: Demi Swasembada Pangan, Kementan Tingkatkan Produksi Padi & Jagung

"Peningkatan ketahanan pangan ini termasuk yang terkait ketersediaan pangan, penanganan kerawanan pangan dan gizi, serta penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan,” imbuhnya pada pada acara yang juga dihadiri Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan beserta Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan serta Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan.

Sarwo mengungkapkan bahwa banyak program yang dapat dikolaborasikan NFA bersama MUI dalam kaitannya dengan pengembangan ragam pangan dan pengawasan pangan yang beredar di masyarakat.

BACA JUGA: Wasekjen MUI: Saatnya Menggunakan Produk Nasional, Boikot Barang Terafiliasi Israel 

“Pada 2024 ini, Direktorat Penganekaragaman Konsumsi Pangan akan melanjutkan kegiatan sosialisasi dan bimtek konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) yang sudah berjalan dari tahun lalu dengan cakupan lebih luas daripada 2023 melalui jejaring MUI,” kata Sarwo.

NFA bersama MUI telah mengadakan bimtek konsumsi pangan B2SA bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pengelola dan pembina kantin sekolah, serta sosisalisasi B2SA kepada Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), menggarisbawahi peran pemuda sebagai pendukung kebijakan konsumsi pangan.

Sarwo mengatakan penandatanganan Kesepahaman Bersama tersebut adalah sebagai landasan sinergitas tugas dan fungsi di bidang penyelenggaraan pangan secara komprehensif antara NFA bersama MUI, dengan harapan dapat memperkuat pelaksanaan program NFA.

"Tindak lanjut penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ini diharapkan mampu memberikan payung hukum dan operasional yang kokoh untuk berbagai kegiatan kerja sama di Bidang Ketahanan Pangan ke depannya,” ujar Sarwo.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan MUI Bidang Ekonomi Lukmanul Hakim.

"Dari hasil sidang tahunan MUI baru-baru ini, salah satu resolusinya adalah jihad pangan. Ini adalah bentuk tindak lanjut dan eksekusi dari MUI bersama Badan Pangan Nasional berjihad guna kemandirian dan kedaulatan pangan nasional untuk generasi kita di masa mendatang,” katanya.

Sementara itu, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi berharap jalinan sinergi dan kerja sama dengan MUI dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia, seiring dengan terwujudnya kemandirian, kedaulatan dan ketahanan pangan nasional.

"Kami ingin merangkul seluruh stakeholder dalam upaya membangun ketahanan pangan yang berdaulat dan mandiri. Kolaborasi dengan MUI akan memperluas akselerasi pembangunan ketahanan pangan," kata Arief. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
pangan   sistem pangan   Bapanas   MUI  

Terpopuler