Bappenas Tekankan Arti Penting Perlinsos Bagi Disabilitas

Sabtu, 14 Agustus 2021 – 23:43 WIB
Petugas sedang menyalurkan bantuan bagi penyandang disabilitas berat. Foto: Humas Kemensos RI.

jpnn.com, JAKARTA - Perluasan program perlindungan sosial (perlinsos) dianggap mampu melindungi masyarakat rentan dalam menghadapi krisis akibat pandemi virus corona (covid-19).

“Perluasan program perlindungan sosial pada masa pandemi covid-19 diharapkan mampu menstimulus perekonomian sehingga efektif dalam mencegah kondisi krisis yang jauh lebih buruk,” kata Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas Maliki, Kamis (12/8)/

BACA JUGA: Bappenas: Perekonomian Kuartal I Diprediksi Masih Terkontraksi, Tetapi...

Berdasarkan survei Jaringan Organisasi Penyandang Disabilitas untuk respons inklusif Covid-19 di Indonesia pada April 2020 terdapat proporsi yang signifikan.

Dalam survei itu ada penurunan pendapatan bagi 86 persen penyandang disabilitas yang secara umum bekerja di sektor informal.

BACA JUGA: Bappenas Beberkan Syarat Agar Target Pertumbuhan Ekonomi Tercapai

Pemberlakuan aturan untuk menjaga jarak fisik dan pembatasan aktivitas sosial  selama pandemi membawa dampak paling besar terhadap mereka yang mengandalkan interaksi langsung dalam melaksanakan pekerjaan.

Hanya sekitar 40 persen responden yang sudah menerima setidaknya satu program bantuan sosial dari pemerintah.

BACA JUGA: Aplikasi AKSARA Bantu Bappenas Pantau Pelaksanaan Pembangunan Rendah Karbon

Dari jumlah itu, hanya empat persen yang menerima bantuan tunai. Beratnya dampak pandemi covid-19 juga dialami siswa penyandang disabilitas.

Sebelum pandemi, mereka menghadapi keterbatasan akses pendidikan. Peralihan metodologi pengajaran menjadi daring yang

terpaksa dilakukan selama pandemi tidak selalu berhasil untuk siswa penyandang disabilitas.

Maliki menjelaskan, pihaknya sudah menyelesaikan rencana aksi nasional yang menargetkan berbagai momentum penting dalam lima tahun ke depan.

Di antaranya, perluasan cakupan adminduk, pendataan yang komprehensif, perluasan akses terhadap layanan yang memenuhi standar pelayanan minimal (SPM), dan pemahaman holistik dalam pembangunan inklusif.

“Seharusnya tahun ini seluruh penduduk Indonesia bisa makin bahu-membahu meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas,” kata Maliki. (jos/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler