Aplikasi AKSARA Bantu Bappenas Pantau Pelaksanaan Pembangunan Rendah Karbon

Kamis, 11 Maret 2021 – 17:43 WIB
Sosialisasi Perencanaan Pembangunan Rendah Karbon Daerah. Foto: dok for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) berkomitmen mengawal pelaksanaan pembangunan rendah karbon (PRK) di Jawa Tengah.

Upaya tersebut dilakukan dengan menggandeng Bappeda Jateng menghelat sosialisasi Pembangunan Rendah Karbon (PRK) dan Workshop PEP Aksi Pembangunan Rendah Karbon melalui Aplikasi AKSARA.

BACA JUGA: Bappenas Sebut Ada Empat Kendala Integrasi Dana Bantuan

Kegiatan dihadiri 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah secara daring dan luring pada 8-10 Maret tahun ini.

Irfan Darliazi Yananto mewakili Direktorat Lingkungan Hidup Bappenas, mengatakan kegiatan bertujuan memperkuat komitmen pemerintah kabupaten/kota dalam pelaksanaan PRK, sekaligus peningkatan kapasitas SDM pemda melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penurunan emisi gas rumah kaca melalui aplikasi AKSARA.

BACA JUGA: Penemu Pita Kaset Lou Ottens Meninggal Dunia di Usia 94 Tahun

Kegiatan juga dapat memperkuat PRK sebagai salah satu elemen penting dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jateng.

“PRK memiliki dua fokus utama, yaitu perbaikan kualitas perencanaan pembangunan menuju ekonomi hijau dan pelaksanaan PRK pada lima bidang; energi, lahan, industri, limbah, dan kawasan pesisir dan lautan (blue carbon),” ujar fran dalam keterangan resminya, Kamis (11/3).

BACA JUGA: Digitalisasi Aksara Daerah Kandas, Pemerintah Diminta Tak Diam

Dia menjelaskan AKSARA tidak hanya untuk pemantauan dan evaluasi, tetapi dapat juga dikembangkan untuk tujuan perencanaan.

Modul perencanaan masih dalam proses, saat ini sudah berjalan untuk pemantauan dan evaluasi.

Kabid Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Pemprov Jateng Agung Tejo Prabowo menyatakan berdasarkan rekaman pelaporan data AKSARA yang dilakukan 1.314 aksi mitigasi perubahan iklim, dengan capaian potensi penurunan emisi GRK kumulatif mencapai 9,58 juta ton CO2eq (karbon dioksida equivalen) hingga 2020.

“Kegiatan ini ke depan diharapkan dapat didukung dengan pelaporan dari 35 pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah dalam mengelola dan melaporkan kegiatan yang mendukung pengurangan emisi GRK di wilayah masing-masing,” jelas dia.

Dengan perubahan paradigma perencanaan pembangunan, Kementerian PPN/Bappenas melakukan pemutakhiran sistem pemantauan yang selama ini dilakukan melalui PEP Online menjadi aplikasi AKSARA.

Sebagai perwujudan transformasi PEP Online mengakomodasi upaya pemantauan indikator-indikator pembangunan rendah karbon, seperti intensitas emisi dengan tetap memantau potensi penurunan emisi karbon.

Aplikasi AKSARA sendiri bertujuan mendukung kegiatan perencanaan, pemantauan dan evaluasi PRK.

AKSARA menjadi platform perekaman aksi PRK yang transparan, akurat, lengkap, konsisten, dan terintegrasi.

Aplikasi ini dapat diakses di laman pprk.bappenas.go.id/AKSARA untuk menggali berbagai informasi mengenai pembangunan rendah karbon. (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bappenas Estimasi Pandemi Terkendali pada September, Begini Penjelasannya...


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler