jpnn.com, JAKARTA - Deputi Badan Pemenagan Pemilu (Bappilu) DPP PD Kamhar Lakumani menyebutkan gerakan pengambilalihan kepemimipinan Partai Demokrat (GPK-PD) melalui KLB adalah praktik kader dan mantan kader yang terobsesi pada kekuasaan.
Menurutnya, KLB juga bentuk arogansi kekuasaan dari para mantan kader. Termasuk Moeldoko yang, menurutnya, sangat berambisi.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ridwan Kamil Prihatin Nasib AHY, Bripka MK Berulah, Kasus Asabri Makin Panas
"Moeldoko yang juga Kepala Staf Presiden berambisi mengambil alih Partai Demokrat untuk pemenuhan syahwat politiknya pada 2024 nanti," kata Kamhar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/3).
Kamhar menegaskan, KLB di Deli Serdang adalah persoalan sebagian kader di internal Partai Demokrat.
BACA JUGA: KLB Demokrat versi Darmizal Digelar Hari Ini, Ribuan Peserta Hadir untuk Melengserkan AHY
Menurutnya, seluruh kader yang memiliki suara sah dalam partai tidak terpengaruh dengan konflik tersebut.
Kamhar menyebutkan aksi ini dimotori aktor eksternal yang terafiliasi dengan kekuasaan.
BACA JUGA: KLB Partai Demokrat Tetapkan Moeldoko jadi Ketua Umum!
Dia menuding aktor eksternal menggunakan tangan para mantan kader dan politikus Demokrat yang diduga tergiur kekuasaan dan uang untuk menggelar KLB.
"Ini mengancam eksistensi demokrasi yang kami perjuangkan bersama sebagai agenda reformasi," tegasnya.
Kamhar pastikan tidak ada Ketua DPD dan Ketua DPC yang sah menghadiri kegiatan KLB abal-abal tersebut.(mcr8/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra