BARCELONA - Gol Michael Laudrup ke gawang Real Madrid di Nou Camp pada 16 Juni 1993 terasa sia-sia. Gol pria yang baru saja membawa tim asuhannya, Swansea City, memenangi Piala Liga Inggris itu tetap tak menghindarkan kekalahan 1-2 Barca di depan pendukungnya sendiri.
Hasil negatif itu memaksa Barca " sebutan Barcelona " merelakan tiket final Copa del Rey menjadi milik Real. Dengan kata lain, Los Merengues " julukan Real " yang notabene hanya bermain seri 1-1 dalam leg pertama di Santiago Bernabeu lolos dengan agregat 3-2. Real kemudian bablas juara.
Pengalaman menyakitkan satu dekade lalu itu jelas tak ingin diulang Barca kala menjamu Real di Nou Camp dini hari nanti (siaran langsung Trans TV kickoff 03.00 WIB). Situasinya memang mirip. Leg pertama di Bernabeu (30/1) berakhir 1-1.
Statistik juga mencatat, sudah tujuh kali El Clasico terjadi di fase semifinal. Hasilnya, Real lebih banyak meraih sukses (4 kali menembus final) sekalipun Barca berjaya dalam semifinal terakhir di pentas Liga Champions musim 2010-2011.
"Ini memang semifinal. Tapi, kami menganggapnya sebagai final karena Real Madrid adalah lawan tangguh," kata defender Barca Javier Mascherano kepada Canal Plus.
Mascherano juga mengatakan, kunci bagi Barca untuk lolos adalah dengan membenahi sektor pertahanan yang dianggap sebagai titik lemah klub asal Catalan itu. Dalam sebelas laga terakhir, gawang Barca memang selalu kebobolan.
"Pertahanan kami memang tidak terlalu bagus musim ini. Tapi, kami tidak perlu khawatir karena kami bermain sebagai tuan rumah," tutur pemain yang kini reguler menempati posisi bek tengah ketimbang posisi aslinya sebagai gelandang bertahan itu.
Pernyatan Mascherano yang menganggap lawan Real serasa final seakan berbanding lurus dengan wasit yang akan bertugas dini hari nanti. Dia adalah Alberto Undiano Mallenco yang memimpin Barca versus Real di final Copa del Rey 2011.
Kala itu, Real tampil sebagai juara berkat gol semata wayang Cristiano Ronaldo di babak tambahan waktu (menit ke-103). "Sangat jelas wasit yang bertugas memiliki memori buruk bagi kami. Tapi, kami seharusnya lebih memikirkan lawan kami ketimbang wasit," kata asisten pelatih Barca Jordi Roura kepada AS.
Pelatih Real Jose Mourinho juga tak berharap wasit yang akan menentukan hasil pertandingan. "Saya lebih suka untuk tidak membicarakan wasit, melainkan bagaimana peluang kami untuk lolos dan saya pikir kami bisa melakukannya di kandang Barca," ungkap Mourinho yang hanya menang sekali dari enam lawatan bersama Real di Nou Camp itu. (dns)
Hasil negatif itu memaksa Barca " sebutan Barcelona " merelakan tiket final Copa del Rey menjadi milik Real. Dengan kata lain, Los Merengues " julukan Real " yang notabene hanya bermain seri 1-1 dalam leg pertama di Santiago Bernabeu lolos dengan agregat 3-2. Real kemudian bablas juara.
Pengalaman menyakitkan satu dekade lalu itu jelas tak ingin diulang Barca kala menjamu Real di Nou Camp dini hari nanti (siaran langsung Trans TV kickoff 03.00 WIB). Situasinya memang mirip. Leg pertama di Bernabeu (30/1) berakhir 1-1.
Statistik juga mencatat, sudah tujuh kali El Clasico terjadi di fase semifinal. Hasilnya, Real lebih banyak meraih sukses (4 kali menembus final) sekalipun Barca berjaya dalam semifinal terakhir di pentas Liga Champions musim 2010-2011.
"Ini memang semifinal. Tapi, kami menganggapnya sebagai final karena Real Madrid adalah lawan tangguh," kata defender Barca Javier Mascherano kepada Canal Plus.
"Pertahanan kami memang tidak terlalu bagus musim ini. Tapi, kami tidak perlu khawatir karena kami bermain sebagai tuan rumah," tutur pemain yang kini reguler menempati posisi bek tengah ketimbang posisi aslinya sebagai gelandang bertahan itu.
Pernyatan Mascherano yang menganggap lawan Real serasa final seakan berbanding lurus dengan wasit yang akan bertugas dini hari nanti. Dia adalah Alberto Undiano Mallenco yang memimpin Barca versus Real di final Copa del Rey 2011.
Kala itu, Real tampil sebagai juara berkat gol semata wayang Cristiano Ronaldo di babak tambahan waktu (menit ke-103). "Sangat jelas wasit yang bertugas memiliki memori buruk bagi kami. Tapi, kami seharusnya lebih memikirkan lawan kami ketimbang wasit," kata asisten pelatih Barca Jordi Roura kepada AS.
Pelatih Real Jose Mourinho juga tak berharap wasit yang akan menentukan hasil pertandingan. "Saya lebih suka untuk tidak membicarakan wasit, melainkan bagaimana peluang kami untuk lolos dan saya pikir kami bisa melakukannya di kandang Barca," ungkap Mourinho yang hanya menang sekali dari enam lawatan bersama Real di Nou Camp itu. (dns)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok Rapat Exco
Redaktur : Tim Redaksi