jpnn.com, MEDAN - Bea Cukai Kualanamu bersama Kantor Wilayah Bea Cukai Sumatera Utara (Sumut) memusnahkan barang milik negara (BMN), pada Selasa (22/10) di halaman Kantor Bea Cukai Belawan, Medan.
BMN tersebut merupakan hasil penindakan selama 2017 hingga 2018 yang ditegah di terminal kedatangan dan terminal kargo di kawasan bandara internasional Kualanamu.
BACA JUGA: Profil Siti Nurbaya Bakar: Menteri LHK, Tokoh Betawi Asli yang Suka Membaca Tulisan Said bin Tsabit
BMN yang dimusnahkan di antaranya pakaian jadi dan produk tekstil lainnya sejumlah 10.659 potong, alas kaki sebanyak 557 pasang, telepon genggam berbagai merek sebanyak 10 unit, obat-obatan, suplemen, mainan, alat kesehatan, dan barang lainnya.
Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Sumut, Sodikin, dalam jumpa pers mengungkapkan bahwa nilai taksir dari seluruh BMN yang dimusnahkan sebesar Rp542.890.000.
BACA JUGA: Ada Hal Penting yang Disampaikan Gibran Rakabuming pada Bu Mega
Bea Cukai Sumut juga memusnahkan rokok ilegal sebanyak 938.000 batang dan pakaian bekas sebanyak 17 balpres. Jika ditotal nilai taksir seluruh barang yang dimusnahkan sebesar Rp740 juta.
“Barang-barang tersebut tentunya sangat merugikan negara kita, dari sisi ekonomi maupun dampak lain yang ditimbulkannya,” jelas Sodikin.
BACA JUGA: Senyum Penuh Arti dari Dokter Terawan Saat Ditanya Soal Penolakan IDI
Dia menambahkan dari sisi perpajakan juga mengakibatkan tidak terpenuhinya penerimaan negara, yang akhirnya berdampak pada masyarakat.
Barang-barang tersebut termasuk barang yang tidak memiliki izin dari instansi terkait, ataupun barang yang dilarang dan dibatasi untuk masuk ke Indonesia.
Selain itu, seperti pakaian bekas termasuk komoditi yang dilarang untuk diimpor karena bisa menimbulkan kerugian khususnya dari sisi ekonomi akan sangat mengganggu pasar domestik yang sebagian besar industri kecil dan menengah (IKM) produk tekstil serta konveksi.
Pemusnahan ini merupakan hasil kerja keras bersama Bea Cukai bersama aparat penegak hukum lainnya, untuk terus berkomitmen melakukan penertiban terhadap penyelundupan impor barang ilegal.(adv/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia