jpnn.com, JAKARTA - Jenazah pembalap Indonesia bertalenta, Afridza Syach Munandar, sudah dibawa ke rumah duka di Tasikmalaya, Senin (4/11).
Pembalap yang menghembuskan napas terakhir pada usia 20 tahun itu, meninggalkan banyak kenangan juga barang-barang berharga, terkait prestasinya selama berlaga di ajang balap motor sejak usia 4 tahun.
BACA JUGA: Jenazah Pembalap Indonesia Afridza Tiba di Jakarta dan Langsung ke Tasikmalaya
Menurut kerabat mendiang, Yogi Gustaman Sakti, Afridza meninggalkan puluhan piala, seragam hingga motor.
BACA JUGA: Hasil Autopsi, Ini Penyebab Kematian Pembalap Indonesia Afridza Munandar
Lanjutnya, seluruh peninggalan almarhum akan dimuseumkan, sesuai keinginan Afridza.
Afridza Munandar meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan, saat balapan pertama ATC 2019 di Sirkuit Sepang, tepatnya pada tikungan 10 di lap pertama.
BACA JUGA: Jenazah Pembalap Indonesia Afridza Disalatkan di Masjid Tun Abdul Aziz
Dia dilarikan ke rumah sakit di Kuala Lumpur setelah sempat mendapatkan pertolongan pertama. Hingga kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Afridza Munandar tampil di Sepang untuk memperebutkan gelar juara Asia Talent Cup.
Pembalap asal Jawa Barat itu merupakan binaan Astra Honda Racing Team (AHRT). Selain di ATC, ia pernah berlaga di ajang Suzuka Endurance 4 Hours, di Jepang. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha