Barang Konsumsi Harian Masih Didominasi Makanan dan Minuman

Rabu, 19 September 2012 – 00:33 WIB
JAKARTA - Perusahaan riset Kantar Worldpanel Indonesia meluncurkan program expert service untuk membantu dunia bisnis Indonesia memahami dinamika pasar dan menjajaki tren pasar dengan lebih baik.  Hal ini sangat diperlukan untuk mendukung fokus bisnis dan menyusun strategi pasar yang efektif bagi produsen.

JAKARTA - Perilaku konsumen selalu menjadi subyek menarik bagi dunia bisnis. Hasil survei yang dilakukan Kantar World Panel sepanjang 2011 menunjukkan produk makanan dan minuman menjadi barang konsumsi harian yang paling banyak dibeli konsumen.

Dari survei tersebut diketahui, konsumsi harian produk makanan dan minuman mencapai 81 persen. Sisanya, 10,6 persen adalah barang kebutuhan pribadi (personal care) dan 8,4 persen konsumsi kebutuhan rumah (home care).

Head of Kantar Worldpanel’s Centre of Excellence Regional Asia, Martin Hanscombe, merincikan, sektor makanan dan minuman ini meliputi beras (25,4%), mie instan (8,2%), minyak goreng (7,5%) dan gula (6,3%). "Sektor lain seperti barang keperluan pribadi dan rumah hanya mendapat porsi sekitar 20 persen dari kantong masyarakat Indonesia,” ungkap Martin dalam workshop di Four Seasons Hotel, Selasa (18/9).

Kantar Worldpanel Indonesia sendiri telah melakukan survei atas 7000 rumah tangga di kota-kota besar dan pedesaan di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi dengan rincian 5540 rumah tangga di perkotaan dan 1460 rumah tangga di desa. "Survey dilakukan di sejumlah kota seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang, Medan, Palembang dan Makasar,"  ujar Direktur LinkQ Project Asia Jenny Hall.

Temuan di lapangan menunjukkan, tahun lalu 13 dari 20 kategori teratas pilihan konsumen tahun lalu, didominasi konsumsi produk makanan dan minuman. Bahkan empat produk di antaranya menguasai setengah dari alokasi dana mereka.

Menurut Jenny, sda konsentrasi belanja yang sangat besar dalam kategori-kategori ini terutama konsumsi nasi, diikuti beberapa kategori utama seperti susu formula pertumbuhan, kopi, dan biscuit. “Kami memantau perilaku pembelian dari para sampel ini secara mingguan dan terus-menerus. Data yang digunakan antara lain apa saja yang mereka beli, dimana mereka membeli, berapa yang mereka bayarkan, apakah mereka membeli barang promosi, dan lain-lain,” jelasnya.

Sementara untuk 10 kategori teratas produk yang dikonsumsi konsumen adalah Beras 25,4 persen, Mie instan  8,2 persen, Minyak goreng 7,5 persen, Gula 6,3 persen, Susu Formula Pertumbuhan 5,7 persen, Kopi 4,5 persen, dan Deterjen 3,8 persen. Disusul kemudian Biskuit 3,4 persen, Air mineral 2,6 persen dan Susu kental manis sebanyak 2,1 persen.

"Hanya saja antusiasme untuk produk sehat pada kategori makanan di Indonesia masih sangat rendah. Namun, seiring kesadaran masyarakat Indonesia akan kesehatan mulai meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini memberikan kesempatan bagi produsen untuk menawarkan pilihan yang sehat seperti produk rendah garam, rendah sodium, rendah gula dan rendah kalori untuk menjawab kebutuhan konsumen," tandasnya.(Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BBM Indonesia Termurah Se-Asean

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler