BBM Indonesia Termurah Se-Asean

Selasa, 18 September 2012 – 05:27 WIB
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menilai lambatnya pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) karena harga energi fosil itu masih sangat murah. Harga BBM (bahan bakar minyak) di Indonesia diklaim termurah se Asia Tenggara sehingga harus dinaikkan. "Itu yang harus kita cari solusinya bersama dengan pikiran yang jernih," ujar Jero Wacik kemarin.

Menurutnya, hal itu sulit dipecahkan, karena untuk menaikkan harga BBM bersubsidi membutuhkan proses yang rumit dan sensitif. Kebijakan itu juga butuh konsensus politik.

Di antaranya negara-negara ASEAN, harga BBM di Indonesia, baik itu premium, solar, maupun minyak tanah adalah yang paling murah. Hal itu diketahuinya dalam pertemuan The 30th SOME (Senior Officials Meeting on Energy)"and it"s Associated Meetings"yang membahas berbagai isu dan kerjasama energi di kawasan ASEAN yang berakhir Minggu (16/9).

"Data harga BBM berbagai negara ASEAN ini akan dijadikan referensi dalam pembahasan dengan DPR," imbuh Jero Wacik. (lihat garfis)

Dia menegaskan bahwa harga yang dinikmati masyarkat saat ini bukanlah harga semestinya. Sebab pemerintah masih memberikan subsidi yang besar atas harga BBM. Akan tetapi dilain sisi, perbedaan harga BBM di Indonesia dengan negara tetangga ini memunculkan permasalahan tersendiri di daerah perbatasan. "Harga BBM kita terlalu murah, disparitas tinggi dengan negara lain menyebabkan mudah terjadi penyelundupan, kedua negara dirugikan," sebutnya.

Oleh karena itu, lanjut Wacik, dalam pertemuan The 30th SOME and it"s Associated Meetings"juga membahas mengenai pengamanan BBM (energy security) regional. Pertemuan juga membahas potensi investasi di tiap negara. Wacik menyatakan, ada sekitar 20 CEO dan perwakilan perusahaan-perusahaan minyak dunia yang ingin bertemu dengannya. "Kita seperti gadis cantik, banyak yang ingin bertemu. Mereka ingin berinvestasi karena Indonesia memiliki pasar energi yang luas dan sumber energi yang melimpah," ungkapnya.

Selain itu, Indonesia juga dipandang sebagai negara yang ekonominya stabil dan kuat dengan pertumbuhan sekitar"enam persen. Oleh karena itu, Menteri ESDM berjanji akan memberikan kemudahan investasi, terutama di bidang Energi baru terbarukan. Pertemuan juga menghasilkan kesepakatan ASEAN Plan of Actions for Energy Cooperation 2010-2015.

"Indonesia beruntung karena memiliki hampir semua energi baru terbarukan. Kita memiliki panas bumi, hydropower, matahari, biomassa, angin, tenaga laut, dan sampah," ujarnya.

Seluruh peserta yang terdiri dari Menteri Energi ASEAN + 3 (Tiongkok, Korea dan Jepang) dan EAS ASIA Summit (Negara anggota ASEAN plus New Zealand, Australia, India, Jepang, Korea, Rusia, serta Amerika), menyepakati semua negara harus konsen terhadap penggunaan energi. "Seminimal mungkin energi yang digunakan harus ramah lingkungan."Sekarang kita harus gerakkan secara masif sumber energi baru terbarukan," tegasnya.

Wacik menilai, Indonesia harus lebih mengamankan lingkungannya. Apalagi kebutuhan energi dari tahun ke tahun terus meningkat yang menyebabkaan eksplorasi terhadap alam semakin besar. "Sekarang" kebutuhan energi batubara terus meningkat, yang perlu diwaspadai adalah masalah pencemaran lingkungan. Pemanfaatan batubara dengan teknologi clean coal diharapkan dapat lebih menjamin kelestarian lingkungan," lanjutnya.

Kesepakatan pertemuan lainnya adalah, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah AMEM ke-31 tahun depan. Penyelenggaraan SOME (Senior Officials Meeting on Energy) yang rencananya akan diselenggarakan di Jakarta dan Penyelenggaraan AMEM akan dilakukan di Bali. Indonesia dipandang sebagai negara yang sukses mengembangkan energi bagi masyarakat lokal maupun regional. "Bagi Indonesia ini adalah kepercayaan, kita akan siapkan dengan baik," ujarnya. (wir/nw)

Perbandingan Harga BBM di ASEAN


Negara                    Harga/liter
Kamboja                  Rp 10.000
Laos PDR                Rp 11.000
Malaysia                  Rp 7.100
Myanmar                 Rp. 7.000
Filipina                     Rp. 9.800
Brunei Darussalam
-Warga asing          Rp 11.000
- Warga lokal           Rp 5.200
Thailand                   Rp 16.100
Vietnam                   Rp. 7.700
Singapura               Rp. 13.600
Indonesia                Rp. 4500

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bangun Infrastruktur, Tarik Utang Rp 39 T

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler