Barang Mewah Dikembalikan, Ruang Banggar Hanya Rp 14 Miliar

Senin, 30 Januari 2012 – 22:02 WIB

JAKARTA - Kontoversi renovasi ruang Badan Anggaran (Banggar) DPR senilai Rp20,3 miliar memasuki babak baru. Ini setelah pada hari ini (30/1), Badan Kehormatan (BK) DPR menggelar pertemuan dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR, konsultan perencana PT Gubah Laras, konsultan pengawas PT Jagat Rona Semesta dan PT Pembangunan Perumahan.

"Syukur Alhamdulillah mereka akhirnya sepakat kursi yang harganya Rp24juta, itu akan dikeluarkan dalam satu dan dua hari ini dan akan diganti dengan kursi yang bagus bikinan dalam negeri. Harganya berapa, belum tahu persis tapi sekitar Rp1,5 sampai Rp2 juta per kursi yang semula harga kursinya Rp24 juta," kata Wakil Ketua BK Siswono Yudohusodo usai pertemuan BK di gedung DPR RI Senin (30/1).

Dijelaskannya, pengganti kursi ruang Banggar harus bagus dan nyaman. Karena, kata dia, Anggota Banggar  bekerja siang dan malam.  "Jadi kursi yang Rp24juta itu dikembalikan dan sehingga itu akan membuat biaya berkurang. Jadi kontrak proyek tetap dikurangi," katanya.

Untuk sound system di ruangan Banggar juga akan disederhanakan. BK mengklaim upaya ini menghasilkan penghematan minimal Rp5 miliar. "Itu yang bisa dicapai sampai hari ini," kata Siswono.

Apakah  hanya kursi dan sound system saja? Siswono menyebut satu hal lain, yakni karpet buatan Amerika Serikat (AS) yang harganya Rp900 juta. Menurutnya, karpet itu sudah tidak bisa dibongkar lagi. Sebab jika dibongkar, karpet tidak bisa dipasang kembali karena rusak.

"Jadi ini sudah terlanjur dan sulit diperbaiki . Karpet bikinan AS ini yang kita anggap ini terlalu berlebihan tidak bisa diubah dan diperbaiki," kata politisi Partai Golkar itu menyersalkan.

Lalu, ada video wall tiga buah di ruangan Banggar itu. Menurut BK, sepantasnya cukup depan dan belakang biar orang bisa melihat. "Tapi ini juga susah diubah karena ruanganya berbentuk segitiga jadi tidak harus tiga (video wall). Kalau kita merubah ruangan lagi itu ongkosnya lebih mahal dan itu tetap," katanya.

Kemudian untuk lampu buatan Belanda juga akan disederhanakan. Aksesoris seperti lukisan dinding yang harganya ratusan juta rupiah juga ditiadakan. Selain itu, kaca yang memisahkan balkon juga ditiadakan.

"Jadi kita mengurangi pekerjaan-pekerjaan yang kalau dihitung bisa berkurang hingga Rp5 miliar sampai Rp5,2 miliar. Totalnya kalau dikurangi habisnya sekitar Rp14 miliar dari hitungan awal Rp20 miliar," katanya.

Ditambahkannya pula, dari rapat dengan sekjen dan konsultan sudah diputuskan bahwa supplier bersedia menerima pengembalian barang yang harus dibongkar dari ruang baru Banggar. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Kasus Wa Ode Nurhayati, PAN Minta BK tak Mendahului Proses Hukum


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler