MADRID--Seandainya Real Madrid gagal mengalahkan Espanyol di Cornella-El Prat dini hari ini WIB (12/5), Barcelona dipastikan meraih juara Primera Division. Itu mengacu perolehan poin Barca (kini 88 poin dari 34 laga), tak mungkin terkejar lagi oleh Real yang sebelum laga kontra Espanyol mengoleksi 80 poin dari 35 laga.
Tapi, seperti dalam pekan-pekan sebelumnya, Barca " sebutan Barcelona " tak berharap meraih juara karena "bantuan" Real atau karena rival abadinya itu tersandung. Barca ingin memastikan gelar liga ke-22 mereka dengan penampilan di lapangan.
Barca pun membidik kans itu di Vicente Calderon atau ketika menghadapi tuan rumah Atletico Madrid (siaran langsung Trans TV kickoff 00.00 WIB). Jika Real ternyata menang atas Espanyol, Barca praktis cukup menghindari kekalahan di Calderon untuk menjadi campeon.
"Sangat menggelikan meraih juara tanpa bermain. Kami tidak mau menunggu kabar dari Cornella. Kami ingin meraih juara di Calderon," kata gelandang bertahan Barca Sergio Busquets seperti dilansir Marca.
Jordi Alba juga tak sabar meraih trofi pertamanya bersama Barca. Alba adalah bek kiri Barca yang baru didatangkan dari Valencia awal musim ini. "Saya sudah menunggu kesempatan memenangi liga," tutur alumnus akademi Barca, La Masia, tersebut seperti dilansir Sport.
Alba juga menanggapi anggapan bahwa gelar liga musim ini tidak terlalu prestisius untuk dimenangi Barca. Itu mengacu perlawanan dari Real yang tidak ketat seiring sudah tertinggal jauh sejak awal musim. "Kami tidak peduli dengan omongan orang. Kami peduli dengan diri kami sendiri. dan saya pikir itu menunjukkan bahwa Barcelona masih tim terbaik di Spanyol, bahkan dunia," jelasnya.
Sedangkan entrenador Barca Tito Vilanova malah menyebut Real yang dihadapi musim ini sebagai yang terbaik dalam sejarah. "Kami menaruh respek dan hormat kepada Madrid dan Jose Mourinho karena persaingan yang mereka berikan musim ini sangat hebat. Kami harus mengakui keunggulan mereka di Piala Super Spanyol dan (semifinal) Copa del Rey," tuturnya.
Vilanova juga menegaskan, memastikan juara dini hari nanti harus lebih dikedepankan ketimbang memikirkan ambisi mencapai finis dengan raihan 100 poin. Barca memang bisa mencapainya asalkan menyapu bersih empat laga tersisa mereka. Sebagai catatan, Real finis sebagai juara musim lalu dengan 100 poin.
Bagaimana dengan tuan rumah ? Setelah memastikan tiket ke Liga Champions musim depan menyusul kemenangan 3-1 atas Celta Vigo midweek lalu (8/5), fokus Atletico jelas tertuju pada final Copa del Rey kontra Real di Santiago Bernabeu (17/5) ketimbang Barca.
Entrenador Atletico Diego Simeone memang tak akan mengambil langkah konservatif dengan menyimpan para pemain pilar. Tapi, pemain yang tidak dalam kondisi fit seperti Diego Costa dan Mario Suarez sangat mungkin disimpan. "Kami tetap akan bermain serius karena kami menghadapi calon juara liga," tandasnya kepada AS. (dns/bas)
Tapi, seperti dalam pekan-pekan sebelumnya, Barca " sebutan Barcelona " tak berharap meraih juara karena "bantuan" Real atau karena rival abadinya itu tersandung. Barca ingin memastikan gelar liga ke-22 mereka dengan penampilan di lapangan.
Barca pun membidik kans itu di Vicente Calderon atau ketika menghadapi tuan rumah Atletico Madrid (siaran langsung Trans TV kickoff 00.00 WIB). Jika Real ternyata menang atas Espanyol, Barca praktis cukup menghindari kekalahan di Calderon untuk menjadi campeon.
"Sangat menggelikan meraih juara tanpa bermain. Kami tidak mau menunggu kabar dari Cornella. Kami ingin meraih juara di Calderon," kata gelandang bertahan Barca Sergio Busquets seperti dilansir Marca.
Jordi Alba juga tak sabar meraih trofi pertamanya bersama Barca. Alba adalah bek kiri Barca yang baru didatangkan dari Valencia awal musim ini. "Saya sudah menunggu kesempatan memenangi liga," tutur alumnus akademi Barca, La Masia, tersebut seperti dilansir Sport.
Alba juga menanggapi anggapan bahwa gelar liga musim ini tidak terlalu prestisius untuk dimenangi Barca. Itu mengacu perlawanan dari Real yang tidak ketat seiring sudah tertinggal jauh sejak awal musim. "Kami tidak peduli dengan omongan orang. Kami peduli dengan diri kami sendiri. dan saya pikir itu menunjukkan bahwa Barcelona masih tim terbaik di Spanyol, bahkan dunia," jelasnya.
Sedangkan entrenador Barca Tito Vilanova malah menyebut Real yang dihadapi musim ini sebagai yang terbaik dalam sejarah. "Kami menaruh respek dan hormat kepada Madrid dan Jose Mourinho karena persaingan yang mereka berikan musim ini sangat hebat. Kami harus mengakui keunggulan mereka di Piala Super Spanyol dan (semifinal) Copa del Rey," tuturnya.
Vilanova juga menegaskan, memastikan juara dini hari nanti harus lebih dikedepankan ketimbang memikirkan ambisi mencapai finis dengan raihan 100 poin. Barca memang bisa mencapainya asalkan menyapu bersih empat laga tersisa mereka. Sebagai catatan, Real finis sebagai juara musim lalu dengan 100 poin.
Bagaimana dengan tuan rumah ? Setelah memastikan tiket ke Liga Champions musim depan menyusul kemenangan 3-1 atas Celta Vigo midweek lalu (8/5), fokus Atletico jelas tertuju pada final Copa del Rey kontra Real di Santiago Bernabeu (17/5) ketimbang Barca.
Entrenador Atletico Diego Simeone memang tak akan mengambil langkah konservatif dengan menyimpan para pemain pilar. Tapi, pemain yang tidak dalam kondisi fit seperti Diego Costa dan Mario Suarez sangat mungkin disimpan. "Kami tetap akan bermain serius karena kami menghadapi calon juara liga," tandasnya kepada AS. (dns/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Agar Tersenyum di Akhir Musim
Redaktur : Tim Redaksi