Bareng OPM, HUT Polri di Papua Ditunda Sehari

Masing-Masing Polda Beri Penghargaan

Sabtu, 30 Juni 2012 – 07:28 WIB

JAKARTA---Besok (1 Juli), seluruh anggota Polri akan merayakan ulang tahun ke 66. Di Jakarta, perayaan akan dipusatkan di Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Jawa Barat. Upacara akan dipimpin langsung Presiden SBY.

"Akan dihadiri seluruh pejabat negara," ujar Kadivhumas Polri Irjen Saud Usman Nasution kemarin (29/06). Sebanyak 400 personel sudah melakukan gladi resik atau latihan pamungkas di Depok. Termasuk, atraksi terjun payung Polwan dan simulasi pengejaran tersangka teroris di atas motor.

Saud menjelaskan, selain di Mako Brimob, upacara juga akan dilakukan di seluruh Polda se- Indonesia. "Tapi, khusus untuk Papua ditunda sehari. Sebab, tanggal yang sama itu ada acara yang diklaim ulang tahun OPM. Anggota melakukan pengamanan di masyarakat," katanya.

Mantan Kadensus 88 Polri itu menjelaskan, kondisi Papua mendapatkan atensi khusus karena tingkat kerawanannya yang tinggi. "Upacara tanggal 2 juga dilakukan secara sederhana dengan tetap mengukur faktor keamanan wilayah," katanya.

Pada perayaan ulang tahun ke 66 itu, ribuan polisi se - Indonesia mendapat bonus kenaikan pangkat. "Nanti, masing-masing akan ada penghargaan di tiap Polda. Juga, bagi polisi yang berprestasi akan mendapatkan bonus sendiri dari pimpinannya," tambahnya.

Saud mengakui , masih banyak hal yang harus diperbaiki di Korps Bhayangkara. "Kami terus berbenah. Karena itu, masukan dari masyarakat terus kami tunggu," kata jenderal dua bintang yang sebentar lagi menjadi Wakabareskrim Polri itu.

Secara terpisah, Ketua Presidium Indonesian Police Watch neta Sanusi Pane menilai kinerja Polri masih banyak dikeluhkan masyarakat. Anggota Polri masih ada yang bersikap menyiksa dan mengintimidasi masyarakat dalam menangani masalah.

Data IPW sepanjang 2011 misalnya, ada 97 orang tak bersalah ditembak polisi, 19 tewas dan 78 lainnya luka. Mereka menjadi korban kesewenang-wenangan polisi dalam menggunakan senjata api. Pada 2012, selama semester pertama, ada 18 kasus penzaliman dengan melibatkan 34 anggota polisi. "Delapan di antaranya kasus salah tembak dan 10 lainnya penyiksaan," ujar Neta di Jakarta kemarin.

Penulis buku Jangan Bosan Kritik Polri itu meminta pimpinan Polri tak segan menghukum dan memecat anggota yang bersalah. "Oknum yang jelas kotor harus dipecat. Yang brengsek harus dipecat. Masih banyak anak bangsa yang mau jadi polisi baik," kata Neta.

Dia menyebutkan, pada 2009 ada 429 polisi dipecat. Lalu, pada"2010 ada 294 polisi dipecat. Nah, pada"2011 ada 474 polisi dipecat. "Grafiknya terus meningkat. Ini membuktikan masih ada yang salah di sistem Polri," katanya.(rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Angkut Komputer dan Berkas Rapat dari Ruangan Zulkarnaen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler