Bareskrim Cegat Mobil Toyota Rush, FA dan RA Berhasil Kabur, Barang Buktinya Banyak Banget

Selasa, 08 Desember 2020 – 09:10 WIB
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Krisno Siregar (tengah), di ladang ganja seluas lima Hektare di Pegunungan Torsipira Manuk, Panyabungan Timur, Mandailing Natal, Sumatera Utara, Senin (7/12). Foto: ANTARA/HO-Polri

jpnn.com, JAKARTA - Jaringan pemasok narkoba jenis ganja ke lembaga pemasyarakatan (lapas) di Sumatera Barat ditangkap Tim Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Brigjen Pol Krisno Siregar mengatakan, pihaknya menyita 284 kilogram ganja dan 10.000 pohon ganja di lahan seluas lima Hektare di Mandailing Natal, Sumatera Utara.

BACA JUGA: Kedapatan Bawa Ganja, Oknum Petugas Jasa Marga Diciduk Polisi

“Total ada lima tersangka kami tangkap," kata dia, ketika dihubungi di Jakarta, Senin.

Hal ini bermula dari informasi penyelundupan ganja dari kawasan Mandailing Natal menuju Sumatera Barat dan Jakarta.

BACA JUGA: KPK Eksekusi Mantan Sekda Jabar ke Lapas Sukamiskin

Kemudian pada Rabu (2/12), tim gabungan Bareskrim Polri bersama dengan Polres Mandailing Natal mencegat mobil Toyota Rush warna silver di Jalan Trans Sumatera, Bukittinggi, Mandailing Natal, pada pukul 03.45 WIB.

Di mobil itu petugas menemukan barang bukti tujuh karung berisi ganja seberat 203 kilogram. Sementara sopir dan penumpang berinisial FA (37) dan RA (38) kabur. RA merupakan narapidana kasus narkoba LP Bukittinggi yang kabur pada 2018 lalu.

Polisi mengejar dan bisa menangkap mereka pada Sabtu (5/12) di Kecamatan Guguk Panjang, Bukittinggi, Sumatera Barat. Keduanya berperan sebagai kurir yang akan mengirim ganja ke sejumlah LP di Sumatera Barat.

"Selanjutnya tim Pusat Penyelidikan Narkotika Bareskrim Polri mengembangkan hal ini pada Jumat, 4 Desember, di perkebunan kelapa sawit di Panyabungan Timur, Mandailing Natal. Di sana kami tangkap tiga pelaku," kata dia.

Ketiganya adalah Mukri (43) berperan sebagai pemilik ganja, pengendali dan pengepul, lalu Abdul Rahman (38) bagian keuangan dan Cakanan Rangkuti (29) berperan sebagai tukang angkut.

"Kami juga temukan tiga karung berisi ganja sebanyak 81 kilogram," kata Siregar.

Dari penangkapan di lokasi kedua, kata dia, diketahui jaringan ini punya ladang ganja seluas lima Hektare di Pegunungan Torsipira Manuk, Panyabungan Timur, Mandailing Natal, Sumatera Utara, di mana terdapat 17.500 pohon ganja dengan berbagai ketinggian, mulai dari 30 centimeter hingga tiga meter.

Untuk menuju lokasi yang terjal itu, kata Siregar, diperlukan waktu 3,5 jam berjalan kaki. 

Pengungkapan ini menurut dia, adalah kali pertama polisi mengungkap jaringan pemasok ganja mulai dari pemilik ladang, pengendali hingga kurir.

Polisi memusnahkan semua pohon ganja di lokasi itu, Senin, dengan mengerahkan 100 personel gabungan.

"Dari pemeriksaan, jaringan ini diduga memasok ganja ke empat lapas di Sumbar sebanyak 100 kg hingga 200 kg per dua pekan," kata dia.

Menurut dia, dari pengungkapan jaringan dan keberadaan 10.000 pohon ganja dan 284 kilogram ganja kering, polisi telah menyelamatkan 805.680 jiwa. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler