jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan mendorong Bareskrim Polri menangkap sindikat Fredy Pratama alias Cassanova bersama jaringannya.
Edi juga menilai pengungkapan sindikat narkoba kakap internasional yang melibatkan Fredy yang adalah jaringan terbesar di Indonesia, patut diapresiasi.
BACA JUGA: Tim Khusus Bareskrim Terus Bergerak Memburu Fredy Pratama
Menurut Edi, keberhasilan Bareskrim ini berpotensi meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri semakin baik sesuai dengan komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Kami menilai kinerja besar dalam penungkapan sindikat narkoba internasional melibatkan Fredy Pratama ini berpotensi tingkatkan trust terhadap Polri. Kami dukung lewat pengungkapan narkoba kelas berat ini," kata Edi dalam keterangannya, Kamis (14/9).
BACA JUGA: Hotel Hasil TPPU Gembong Narkoba Fredy Pratama Disita Mabes Polri, Sebegini Nilainya
Edi Hasibuan meyakini mereka merupakan sindikat kelas kakap dan melibatkan banyak pihak.
Bukan saja ada keterlibatan oknum aparat, tetapi ada juga dari kalangan artis dan selebritis.
BACA JUGA: Polda Kalsel Menyita Aset Rp 43,93 Miliar Jaringan Gembong Narkoba Fredy Pratama
"Kami dukung Polri membongkar semua jaringannya dan memproses pelaku dengan UU Tindak Pidana Pencucian Uang," jelas Edi.
Seperti diketahui, tim satuan tugas khusus bentuk Bareskrim Polri terus bergerak memburu gembong narkoba jaringan internasional Fredy Pratama.
Tim khusus dengan sandi operasi "Escobar Indonesia" ini beranggotakan penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkoba dari tingkat Bareskrim hingga polda jajaran yang wilayahnya terdapat jaringan Fredy Pratama, yakni Polda Kalimantan Selatan, Kalimantang Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Polda Metro Jaya, Lampung, dan Bali.
Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Wahyu Widada mengatakan tim khusus yang dibentuk sejak Mei 2023 itu telah melakukan pengungkapan dan penangkapan 39 pelaku tindak pidana narkoba jaringan Fredy Pratama.
"Polri telah memburu jaringan Fredy Pratama ini sejak 2020 sampai 2023. Total ada 408 laporan polisi yang diungkap dengan jumlah tersangka sebanyak 884 orang, sedangkan 39 tersangka yang ditangkap dalam operasi Escobar Indonesia dimulai dari periode Mei 2023," kata Komjen Wahyu Widada kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/9).
Untuk memberantas jaringan ini, Bareskrim Polri bukan saja menjerat para tersangka dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkoba, tetapi juga dengan UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Penyidik berhasil menyita barang bukti kejahatan narkoba serta aset para tersangka jaringan Fredy Pratama dengan nilai yang apabila dikonversikan keseluruhannya mencapai Rp 10,5 triliun.
Pengungkapan jaringan narkoba internasional Fredy Pratama ini dilakukan lewat kerja sama penyidikan antara Polri dengan Kepolisian Kerajaan Thailand, Kepolisian Kerajaan Malaysia, dan didukung pula DEA Amerika Serikat.
Menurut Wahyu Widada, pengungkapan ini tidak berhenti sampai di sini. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BP2MI Memfasilitasi Pemulangan PMI Fredy Suwarno yang Meninggal di Pesawat
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga