jpnn.com - JAKARTA - Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Kombes Agung Setya mengatakan, satuan tugas (satgas) sembako sudah mulai terbentuk hasil kerjanya. Satgas yang dibentuk Kapolri Jenderal Badrodin Haiti itu, saat ini tengah berkordinasi dengan instansi terkait.
"Beberapa kegiatan sudah terfokus. Di antaranya kami memantau dari pergerakan harga daging di pasar. Makanya kita juga terus bekerja bersama komisi pengawas persaingan usaha (KPPU), kementerian pertanian dan perdagangan," ujar Agung saat dikonfirmasi, Senin (20/6).
BACA JUGA: BMKG Ingatkan 19 Daerah Ini akan Dilanda Cuaca Ekstrem
Agung mengungkapkan, dengan dilibatkannya instansi terkait, maka akan menekan oknum berbuat kecurangan dalam mengintervensi harga sembako di pasar. "Kami sudah saling tukar informasi dengan KPPU. Kami juga melakukan pantauan ke lapangan," tukasnya.
Sementara itu, mengenai regulasi untuk memidanakan para mafia sembako, lanjut Agung, belum ada. "Sampai sekarang ini kami belum punya pegangan untuk itu. Karena belum ditetapkan aturannya. Jadi, kalau nanya adakah penimbunan. Ya kami belum ada regulasinya yang menjadi acuan," pungkas Agung.
BACA JUGA: Makin Mudah Bayar Tol Cipali Dengan Flazz
Untuk diketahui, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti membentuk satuan tugas (satgas) untuk mengantisipasi mafia sembako jelang Ramadan. Satgas tersebut dibentuk mulai dari Kepolisian Daerah (Polda), Kepolisian Resort (Polres), sampai Kepolisian Sektor (Polsek) di seluruh wilayah Indonesia.
Tak hanya itu, nantinya satgas tersebut intensif memperhatikan lonjakan harga di pasar. Memetakan petani, pengepul, hingga pendistribusiannya. (mg4/jpnn)
BACA JUGA: Ada Apa Nih, Hary Tanoe Nyekar ke Makam Sunan Ampel?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus Demokrat Ini Nilai Hukuman Kebiri Lebih Baik Dihapus
Redaktur : Tim Redaksi