jpnn.com, TIMIKA - Pasukan TNI dan Polri sudah mengantisipasi kemungkinan masuknya KKSB (Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata) ke wilayah Tembagapura, Papua.
Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto mengatakan kekuatan TNI dan Polri di Kabupaten Mimika baik di wilayah dataran tinggi maupun dataran rendah Mimika berupaya maksimal untuk bisa memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat setempat.
BACA JUGA: Detik-detik Baku Tembak Prajurit TNI vs KKSB, Pratu Sirwandi Gugur
"Masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan. Yang jelas, pasukan TNI dan Polri yang ada di Mimika saat ini baik di wilayah dataran tinggi (Tembagapura dan sekitarnya) maupun di wilayah dataran rendah (Kota Timika dan sekitarnya) sangat memadai," kata AKBP Agung di Timika, Papua, Rabu (6/11).
Dijelaskan, selain pasukan organik kewilayahan TNI dan Polri di Mimika, kini juga ada pasukan satuan tugas (satgas) seperti Satgas Amole yang khusus melakukan pengamanan di area PT Freeport Indonesia, Satgas Pam Rawan TNI, Satgas Nemangkawi (Brimob Polri) yang terdiri atas Satgas Semak Belukar, Satgas Nenggala, dan Satgas Pinang Siri.
BACA JUGA: MRP Tolak Pemekaran Provinsi Papua, Mahfud MD Bilang Begini
Keberadaan pasukan-pasukan tersebut, kata dia, semata-mata untuk memberikan jaminan rasa aman kepada masyarakat dari gangguan dan teror penembakan oleh KKSB maupun berbagai aktivitas politik yang digalang oleh organisasi sayap OPM seperti Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
"Barikade pasukan kita baik yang ada di wilayah Tembagapura maupun yang ada di wilayah Kota Timika sekarang sudah sangat kuat. Kalau ada pihak-pihak yang ingin mencoba mengganggu ketenangan warga Mimika yang selama ini sudah sangat damai dan kondusif pasti akan ditindak tegas," kata AKBP Agung yang beberapa hari ke depan akan segera menanggalkan tugasnya sebagai Kapolres Mimika.
BACA JUGA: Bersenjata Lengkap, Belasan Personel Satgas TNI Tampak Tiarap, Posisi Siap Menembak
Sebelumnya Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengatakan pelaku penembakan terhadap tiga tukang ojek di Distrik Hitadipa pada Jumat (25/10) merupakan orang dari luar Kabupaten Intan Jaya.
"Mereka bukan dari Intan Jaya, mereka kelompok dari Ilaga dan Beoga tapi mereka masuk ke Intan Jaya. Sekarang mereka sudah tidak ada lagi di Intan Jaya, sudah bergeser ke Tembagapura," kata Natalis.
Ketiga tukang ojek atas nama Rizal (33), La Sony (39), dan Harianto (30) ditembak mati oleh KKSB yang diduga pimpinan Lekagak Telenggen yang selama ini disebut-sebut menjadi aktor utama dari serangkaian teror penembakan di wilayah Ilaga dan Beoga, Kabupaten Puncak. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo