BACA JUGA: Gaji Tak Sesuai, 14 TKI Pilih Kabur
Sehingga tim forensik memerlukan waktu untuk mengidentifikasinya, " kata Kepala Bagian umum dan Humas RS Sardjito Trisno Heru Nugroho kepada wartawan di Yogyakarta, Sabtu (6/11).Menurut Heru, kondisi jenazah ini berbeda dengan letusan Merapi 26/10 silam
BACA JUGA: Penerbangan Batam-Jogja Juga Dihentikan
Kali ini sudah benar-benar parah, kondisi jenazah sudah rusak dan hangus terbakar," Trisno menambahkan.Angota tim Disaster Victim Identifikation (DVI) Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Teguh Dwi Santosa membenarkan keterangan Trisno
BACA JUGA: Pemkab Gunungkidul Relokasi Pengungsi
"Selebihnya, sudah rusak parahPada umumnya, sudah hangus terbakar," kata Teguh.Meski begitu, kata Teguh, Tim DVI bersama-sama dengan tim forensik RS Sardjito masih terus berusaha untuk mengidentifikasi jenazah secara maksimal"Khususnya kami akan mengidentifikasi sekunder seperti mengenali ciri fisik dan barang yang dipakai korbanDengan demikian, diharapkan seluruh jenazah bisa diidentifikasi," kata Teguh menjelaskan.
Menurut Teguh, sebenarnya tim DVI maupun dokter forensik dari RS Sardjiyo sudah mengambil sampel DNA terhadap 81 jenazah yang kini berada di Rumah Sakit SardjitoKarena itu, jika ada keluarga yang menghendaki sampel DNA tim DVI sudah siap melakukannya" Namun, biaya tes DNA kira-kira sebesar Rp 9 juta, dibebankan kepada keluarga yang memintanya," kata TeguhTeguh menjelaskan, untuk melakukan tes DNA tim DVI membutuhkan waktu kira-kira satu pekan lamanya.(dib/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aneh, dari Bisul Keluar Jarum
Redaktur : Tim Redaksi