Wali Kota Bekasi memastikan dari 38 rumah sakit swasta yang ditargetkan mengikuti program yang disebutnya sebagai Kartu Sehat, itu baru 30 rumah sakit yang menandatangani kesediaannya mengikuti program tersebut.
’’Yang sudah saya cek, dari 38 rumah sakit itu baru ada 30 rumah sakit swasta dan pemerintah yang sudah setuju dan melakukan penandatanganan,” tuturnya, Kamis (30/5).
Salah satu bentuk kerja sama itu, imbuh dia, terkait dengan mekanisme pembayaran tagihan dari rumah sakit yang melayani pasien dengan Kartu Sehat ke Pemkot Bekasi. Wali Kota memastikan pembayaran kepada rumah sakit dilakukan empat kali dalam setahun.
’’Sistem pembayarannya dilakukan setiap triwulan atau setiap tiga bulan sekali langsung dibayar,” papar suami Gunarti Effendi itu.
Saat ini, lanjut mantan Ketua DPRD Kota Bekasi itu, jumlah penerima kartu sehat di Kota Bekasi sebanyak 141 ribu kepala keluarga yang tidak mampu. ’’Kita akan terus perbaiki prosesnya,” cetusnya.
Wali Kota yang biasa disapa Pepen ini berharap program ini merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang diberikan Pemkot Bekasi kepada warga yang tidak mampu untuk meningkatkan taraf kesehatan di Kota Bekasi.
’’Jangan disebut Kartu Bekasi Sehat (KBS) tapi Kartu Sehat saja. KBS konotasinya kampanye,” ungkapnya kepada para awak media. (gir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Telusuri Proses Tender
Redaktur : Tim Redaksi