jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) heran dengan kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno yang kerap memunculkan kabar hoaks.
Dalam waktu berdekatan, kubu oposisi telah menciptakan tiga hoaks yang menggegerkan bangsa. Padahal, negara baru memasuki Tahun Baru 2019.
BACA JUGA: Otak di Balik Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Harus Diungkap
Juru Bicara TKN Arya Sinulingga mengatakan, hoaks pertama berasal dari Prabowo. Prabowo menyebutkan bahwa pemerintahan Jokowi tidak fokus di bidang kesehatan.
Prabowo mencontohkan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, menggunakan selang infus darah sampai 40 kali.
BACA JUGA: Kunjungi Ponpes di Madura, Sandiaga: Kami Berselawat Saja
Kemudian yang kedua, berasal dari Sandi. Menurut Arya, Sandi menyampaikan dirinya membangun Tol Cipali tanpa utang.
Selanjutnya yang ketiga adalah pernyataan Wasekjen Demokrat Andi Arief yang mengunggah informasi hoaks akan keberadaaan surat suara yang sudah dicoblos.
BACA JUGA: Raja Juli PSI Sebut Andi Arief Politikus Jahat
"TKN prihatin ternyata tahun baru kita diawali dengan banyaknya berita hoaks, berita yang kontroversi, berita yang menakut-nakuti, berita yang sumbernya tidak jelas, beritanya yang katanya-katanya. Selalu katanya cara untuk ngeles kalau ketauan salahnya," kata Arya di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (3/1).
Mengenai tudingan Prabowo, lanjut Arya, sudah dibantah langsung oleh pihak RSCM. Arya mengatakan, fakta tersebut sangat menyedihkan bagi Prabowo yang menjabat juga sebagai Ketua Umum Partai Gerindra.
"Akhirnya masyarakat takut betul ke RS. Padahal jelas ada single user dikasih RSCM untuk selang tertentu atau ada selang untuk orang yang sama. Ini yang kami sesalkan, omongan ini muncul dari paslonnya sendiri," tegas Arya.
Politikus Perindo ini juga menyesali pernyataan Sandi yang menyebut pembangunan Tol Cipali oleh perusahaannya, tanpa menggunakan utang.
Namun, faktanya berdasarkan laporan keuangan pembangunan Tol Cipali, terdapat sindikasi dari sejumlah bank untuk membiayai proyek tol tersebut.
"Ketika dibuka datanya, utang juga. Sebenarnya konyol ketika ada pengusaha memakai uang cash-nya untuk membangun. Di mana-mana pengusaha itu ketika dia ekspansi pasti berusaha mencari pakai uang lain membangun," kata dia.
Selain itu, Arya juga mengkritisi cuitan Andi Arief yang lebih mengedepankan penyebaran informasi tanpa melalui cek dan ricek.
Arya menilai, tidak mungkin ada pihak yang bisa menyabotase surat suara karena paslon sendiri belum menentukan foto.
"Kami baru bicarakan fotonya, masak sudah keluar kertas suaranya di Tanjung Priuk, tujuh kontainer. Dari mana logikanya bos?" jelas dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Perkarakan Pembuat Hoax 7 Kontainer Surat Suara Tiongkok
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga