JAKARTA - Mantan Direktur Navigasi Kementerian Perhubungan Ichwanul Idrus, hari ini (Rabu, 16/1) baru saja resmi dilantik menjabat sebagai Direktur Utama Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) di Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Idrus sadar tugas berat telah menanti dirinya bersama para direksi lainnya yang juga hari ini dilantik. Pada awak media, Idrus menyatakan kesiapannya untuk mengundurkan diri atau diberhentikan bila terjadi insiden akibat kesalahan pada pengaturan sistem navigasi yang ia pimpin. Walaupun BUMN yang dia pimpin saat ini masih dimasa transisi.
"Saya siap diangkat dan siap diberhentikan. Saya sudah siap kan diri saya," ujar Ichwanul di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (16/1/2013).
Setelah ditetapkan, Ichwanul pun siap bekerja keras memberikan pelayanan terbaik untuk menjalankan tugasnya, terkait pengaturan dan pengawasan sistem navigasi udara setelah menjadi satu di bawah Perum Navigasi.
Selain itu, pihaknya bersama enam dewan direksi lainnya yang terpilih, akan menggandeng dan bekerjasama dengan semua pihak di masa transisi ini. "Kita memang harus kerjasama dengan stakeholder, semua mitra, PT Angkasa Pura I dan II (persero), UPT, perusahaan penerbangan itu mitra," tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, para direksi terpilih tersebut adalah Ichwanul Idrus (Direktur Utama), Wisnu Darjono (Direktur Safety dan Standar), Saryono (Direktur Personalia dan Umum), Fadli Soesilo (Direktur Teknik Navigasi dan Penerbangan), Sonatha Halim Jusuf (Dirut Keuangan), Amran (Direktur Manajemen Lalu Lintas Penerbangan) dan New In Hartaty Manulang (Direktur Service Development dan IT).
Selain penyerahan SK Dewan Pengawas dan Direksi Perum LPPNPI, dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan kontrak manajemen antara Menteri BUMN dengan Direksi Perum LPPNPI serta penandatangan kontrak manajemen antara Menteri Perhubungan dengan Direksi dan Dewan Pengawas Perum LPPNPI, sebagai bentuk komitmen untuk mewujudkan BUMN dengan kinerja sebagai yang diharapkan. (chi/jpnn)
Idrus sadar tugas berat telah menanti dirinya bersama para direksi lainnya yang juga hari ini dilantik. Pada awak media, Idrus menyatakan kesiapannya untuk mengundurkan diri atau diberhentikan bila terjadi insiden akibat kesalahan pada pengaturan sistem navigasi yang ia pimpin. Walaupun BUMN yang dia pimpin saat ini masih dimasa transisi.
"Saya siap diangkat dan siap diberhentikan. Saya sudah siap kan diri saya," ujar Ichwanul di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (16/1/2013).
Setelah ditetapkan, Ichwanul pun siap bekerja keras memberikan pelayanan terbaik untuk menjalankan tugasnya, terkait pengaturan dan pengawasan sistem navigasi udara setelah menjadi satu di bawah Perum Navigasi.
Selain itu, pihaknya bersama enam dewan direksi lainnya yang terpilih, akan menggandeng dan bekerjasama dengan semua pihak di masa transisi ini. "Kita memang harus kerjasama dengan stakeholder, semua mitra, PT Angkasa Pura I dan II (persero), UPT, perusahaan penerbangan itu mitra," tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, para direksi terpilih tersebut adalah Ichwanul Idrus (Direktur Utama), Wisnu Darjono (Direktur Safety dan Standar), Saryono (Direktur Personalia dan Umum), Fadli Soesilo (Direktur Teknik Navigasi dan Penerbangan), Sonatha Halim Jusuf (Dirut Keuangan), Amran (Direktur Manajemen Lalu Lintas Penerbangan) dan New In Hartaty Manulang (Direktur Service Development dan IT).
Selain penyerahan SK Dewan Pengawas dan Direksi Perum LPPNPI, dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan kontrak manajemen antara Menteri BUMN dengan Direksi Perum LPPNPI serta penandatangan kontrak manajemen antara Menteri Perhubungan dengan Direksi dan Dewan Pengawas Perum LPPNPI, sebagai bentuk komitmen untuk mewujudkan BUMN dengan kinerja sebagai yang diharapkan. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PT Angkasa Pura Rela Kehilangan Rp 1 triliun
Redaktur : Tim Redaksi