jpnn.com, BANYUWANGI - Pembangunan bekas pertokoan di Jalan Madura, Kelurahan Mimbaan, Banyuwangi ambruk saat diperbaiki.
Akibatnya, empat bekerja tertimpa material hingga harus dilarikan ke RSUD dr Abdoer Rahem.
BACA JUGA: Tembok Tinggi 3 Meter Mendadak Runtuh Timpa Pekerja
Seorang di antara pekerja yang bernama Arifin bahkan mengalami patah tulang kaki kanan.
Selanjutnya, pekerja yang lain mengalami luka lecet. Empat pekerja tersebut bernama Kus, Arifin, Dimas, dan Yuyud. Mereka adalah warga Probolinggo.
BACA JUGA: Biaya Proyek Rp 2,1 Miliar, Kantor Camat Roboh Dalam 30 Menit
Ika, pengawas pekerja, mengakui, toko itu akan dijadikan sebagai gedung laboratorium.
Dia menyatakan, bangunan harus direhab total karena sudah tua. Tembok bagian atas sudah rapuh.
BACA JUGA: Bangunan Ambruk, 2 Tewas, 2 Kritis Tertimpa Beton
''Pemiliknya yang berasal dari Surabaya minta dibangun kembali agar lebih kuat,'' terangnya.
Ika menjelaskan, sebelum kejadian, dirinya mengawasi pekerja yang memasang keramik.
Waktu itu, tiba-tiba saja tembok bagian atas ambruk. ''Empat orang yang memasang keramik tersebut tertimpa material bangunan,'' ujarnya.
Ika menuturkan, pembangunan sudah berjalan beberapa hari. Sebelumnya, para pekerja berasal dari Situbondo. Sekitar empat hari yang lalu, pemilik bangunan mendatangkan tukang dari Probolinggo.
''Saya tidak tahu tiba-tiba tukang yang dari Situbondo diberhentikan dan terjadi musibah seperti itu,'' imbuhnya.
Secara terpisah, Kapolsek Panji AKP Hariyono menerangkan, penyebab robohnya bangunan masih dalam penyelidikan polisi.
Diperkirakan, bangunan tersebut ambruk karena konstruksinya tidak mendukung. ''Kami masih meminta keterangan saksi-saksi,'' tuturnya.
Mantan Kasat Sabhara Polres Situbondo itu menyatakan, pihaknya sudah mendapatkan keterangan sejumlah saksi.
Untuk melengkapi data yang dibutuhkan, polisi akan memintai keterangan para korban. ''Tapi, saat ini mereka masih dalam perawatan di rumah sakit,'' jelas Hariyono. (bib/c22/end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Musala Usia Puluhan Tahun Itu Tiba-Tiba Runtuh
Redaktur & Reporter : Natalia