jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan berpeluang kembali terkoreksi.
Pada pukul 10.14 WIB, rupiah melemah 47 poin atau 0,33 persen ke posisi Rp 14.530 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.483 per USD.
BACA JUGA: Jelang Risalah The Fed Kurs Rupiah Ditutup Melemah, Ada Apa?
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan pelemahan dibayangi kasus baru Covid-19 yang terus meningkat.
"Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah hari ini dengan kondisi kasus baru Covid-19 yang meninggi di dunia dan di Indonesia," kata Ariston di Jakarta, Jumat (16/7).
BACA JUGA: Eskalasi Kasus Covid-19 Jebloskan Rupiah ke Posisi Rp 14.252 per USD
Ariston menyebut kenaikan kasus tersebut dikaitkan dengan potensi perlambatan ekonomi karena kebijakan pembatasan aktivitas ekonomi oleh pemerintah guna mengendalikan pandemi.
Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) memperingatkan potensi gelombang ketiga di dunia bila tindakan pencegahan tidak dilakukan.
"Kasus baru Covid-19 di Indonesia masih menciptakan rekor baru dan ada potensi pekan darurat diperpanjang yang tentunya akan memberikan tekanan ke perekonomian," ujar Ariston.
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke arah Rp 14.550 per USD dengan potensi support di kisaran Rp 14.460 per USD.
Di Indonesia, pada Kamis (15/7) kemarin, jumlah kasus baru Covid-19 mencetak rekor harian baru yaitu 56.757 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 2.726.803 kasus.
Pada Kamis (15/7) lalu, rupiah ditutup melemah 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 14.483 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.480 per USD. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia