jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore (8/7) ditutup melemah 42 poin atau 0,29 persen.
Rupiah ditutup melemah ke posisi Rp 14.525 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.483 per USD.
BACA JUGA: Jelang Risalah The Fed Kurs Rupiah Ditutup Melemah, Ada Apa?
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia mengatakan pelemahan rupiah terjadi karena sentimen dari domestik.
"Masih terkait PPKM dan kenaikan kasus Covid-19 yang tembus 30 ribu kasus dalam satu hari," ujar Nikolas.
BACA JUGA: Aduh! PPKM Mikro Bikin Kurs Rupiah Ambyar, Anjlok 56 Poin
Pada Rabu (7/7) kemarin, jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia mencapai 34.379 kasus, rekor baru selama pandemi dan ketiga tertinggi di dunia, sehingga total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 2.379.397 kasus.
Nikolas memprediksi jika kenaikan kasus Covid-19 terus berlanjut maka kurs rupiah terancam akan terus melorot.
BACA JUGA: Kurs Rupiah Melemah Lagi Terimbas Keputusan PPKM Darurat
"Sementara dari USD, meski rilis notulen rapat gagal menghibur pelaku pasar, nampaknya masih terserap sebagai isu positif di AS," kata Nikolas.
Indeks USD saat ini berada di level 92,473. Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,265 persen.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp 14.495 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 14.495 per USD hingga Rp 14.549 per USD. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia