jpnn.com, JAKARTA - Harga emas kembali tergelincir di bawah level psikologis USD 1.800 pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB).
Harga emas terpukul oleh serangan penjualan teknis setelah gagal mempertahankan kenaikan baru-baru ini saat para investor mencari kejelasan tentang strategi pengurangan pembelian aset (tapering) Federal Reserve AS.
BACA JUGA: Simak! Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, Ada yang Naik, tetapi
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, anjlok USD 12,3 atau 0,68 persen, menjadi ditutup pada USD 1.794,8 per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (14/9/2021), emas berjangka melonjak USD 12,7 atau 0,71 persen menjadi USD 1,807,10 per ounce.
Emas berjangka juga naik USD 2,3 atau 0,13 persen menjadi USD 1.794,40 pada Senin (13/9/2021), setelah merosot USD 7,9 atau 0,44 persen menjadi USD 1.792,10 pada Jumat (10/9/2021), dan menguat USD 6,5 atau 0,36 persen menjadi USD 1.800 pada Kamis (9/9).
BACA JUGA: Imbas Ketidakpastian Tapering The Fed, Akhirnya Harga Emas Menguat
Tetapi, harga masih relatif terikat pada kisaran ketat, mencerminkan ketidakpastian atas jalur yang mungkin diambil Fed pada pertemuannya minggu depan setelah data inflasi AS yang lebih lemah pada Selasa (14/9).
Laporan manufaktur Fed New York yang lebih kuat dari perkiraan untuk September pada hari sebelumnya jatuh ke dalam kelompok kebijakan moneter hawkish.
BACA JUGA: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Turun, Yuk Koleksi Lagi
"Hawkis memberi sedikit tekanan pada emas," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Metals menambahkan bahwa sentimen risiko yang membaik juga membebani emas.
Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger menilai tetapi tidak ada berita utama khusus untuk mendorong mundurnya emas.
"Ini lebih disebabkan oleh ketidakmampuan teknis untuk diperdagangkan melewati rata-rata pergerakan 200-hari pada Selasa (14/9/2021)," kata David.
Saat ini, Meger melanjutkan, setiap kabar baik adalah berita buruk untuk emas, dan jika lebih banyak data ekonomi positif keluar, The Fed akan lebih bersedia untuk mulai mengurangi pembelian aset.
"Emas kemungkinan akan bergerak menyamping menjelang pertemuan FOMC," kata Meger.
Analis Saxo Bank, Ole Hansen menyebut investor emas juga sebagian besar mengabaikan USD yang melemah.
"Namun, risiko penurunan harga emas juga terbatas karena perlambatan inflasi sehingga mengurangi kecepatan untuk melakukan tapering," kata dia.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 8,4 sen atau 0,35 persen, menjadi ditutup pada USD 23,801 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun USD 8,2 atau 0,87 persen, menjadi ditutup pada USD 930,5 per ounce. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia